Jadikan Hoyak Tabuik Agenda Tetap Pariwisata Pariaman

Pariaman, Sumbar - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Irman Gusman mendukung rencana Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat untuk menjadikan "Hoyak Tabuik" sebagai kalender tetap untuk pariwisata setempat. "Jangan hanya sekadar ikon pariwisata kota itu, tapi jadikan Hoyak Tabuik sebagai kalender tetap di Kota Pariaman untuk mengenalkan pariwisata," katanya setelah menghadiri wirid bulanan PNS Pemkot Pariaman di Pariaman, Jumat (1/3/2013).

Menurut Irman, Hoyak Tabuik telah dijadikan ikon oleh Pemerintah Kota Pariaman, karena itu harus menjadi "leading sector" untuk tumbuhnya industri pariwisata di kota itu. "Pariaman tidak jauh dari Bandara Internasional Minangkabau akan sangat menguntungkan dalam mengembangkan pariwisata," ujarnya.

Konsep yang harus dilakukan Pemkot Pariaman untuk mengenalkan budaya Tabuik yakni bagaimana dibuat sebuah cerita sehingga menarik wisatawan yang berkunjung di kota itu. "Coba bayangkan Festival Tabuik dibuat selama satu minggu oleh Pemkot Pariaman, maka wisatawan akan datang berkunjung sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.

Tentang waktu Festival Tabuik, Irman mengatakan kegiatannya dapat direncanakan mulai dari kesenian tradisional, jajanan khas Pariaman seperti sala lauak, nasi seribu kenyang (nasi sek) disuguhkan.

Oleh karena itu, Pemkot Pariaman harus berbenah diri dengan melengkapi berbagai fasilitas untuk menunjang serta memajukan dan meningkatkan pariwisata setempat. "Melihat sarana dan prasarana seperti hotel dan rumah makan yang masih minim, travel agent, souvenir itulah yang menjadi kekuatan ekonomi rakyat di bidang industri pariwisata," katanya.

Irman menambahkan, jika pariwisata dikemas dan dikembangkan secara profesional oleh Pemkot Pariaman, maka Kota Pariaman akan maju dan berkembang seperti daerah lain di Indonesia. "Dalam mengembangkan sektor pariwisata di Kota Pariaman haruslah sesuai dengan adat istiadat serta budaya Minang," ujarnya.

Secara terpisah, Wali Kota Pariaman, Mukhlis Rahman menyatakan Pemkot Pariaman berencana menambah kegiatan tradisi budaya "Pesta Tabuik" dari satu kali menjadi dua kali setahun, dengan menggelar "Hoyak Tabuik Pariwisata".

"Setiap tahun digelar 'Pesta Tabuik' menyambut Tahun Baru Islam yang menjadi kalender tetap pariwisata Sumbar. Karena atraksi itu sangat menarik untuk kunjungan wisata, maka direncanakan digelar pesta seri kedua yang dinamakan 'Hoyak Tabuik Pariwisata'," katanya.

Mukhlis memaparkan, ada perbedaan antara pesta tabuik adat dengan tabuik pariwisata. Tabuik adat untuk menyambut Tahun Baru Islam dan dilaksanakan dengan semua prosesi-prosesi adat, sedangkan tabuik pariwisata hanya dengan satu prosesi yakni "hoyak" (mengarak dan menggoyang) tabuik.

"Untuk waktu pelaksanaan akan diputuskan kemudian, tapi ada usul agar diselenggarakan pada 2 Juli 2013 yang bertepatan dengan HUT Kota Pariaman. Meski tabuik pariwisata tidak sebesar tabuik adat, tetapi minimal bisa menambah kunjungan wisatawan ke Pariaman," ujarnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts