Singapura Berusaha Selamatkan Bahasa Melayu

Singapura - Pemerintah Singapura diresahkan dengan semakin memudarnya penggunaan bahasa Melayu bahkan di kalangan etnis Melayu.

Untuk menyelamatkan masa depan bahasa ini, komite khusus dibentuk dengan tujuan utama mempromosikan kembali penggunaan bahasa Melayu di sekolah, masyarakat, dan kesusastraan.

Asosiasi Bahasa Melayu Singapura menjadi pendukung utama kampanye yang membutuhkan dana 600.000 dolar Singapura (sekitar Rp 4,8 miliar) selama tiga tahun ke depan ini.

Menteri Muda Dalam Negeri dan Luar Negeri Masagos Zulkifli ketika mengumumkan rencana ini menekankan pentingnya bahasa Melayu. Beliau menyampaikan bahasa Melayu memegang posisi penting sebagai bagian dari identitas dan budaya Singapura.

"Bahasa Melayu merupakan salah satu dari bahasa resmi dan juga digunakan secara luas di komunitas kita," tuturnya.

Pemerintah berencana untuk merevisi kurikulum supaya bahasa ini lebih sering digunakan. Kemampuan berbahasa akan menjadi fokus utama.

Guru diharapkan lebih sering menggunakan bahasa Melayu dalam berinteraksi dengan murid terutama murid yang masih kanak-kanak.

Diharapkan para murid ini dapat "membawa pulang" bahasa Melayu ke rumah. "Bahasa Melayu harus juga diucapkan lebih sering di rumah supaya kebiasaan itu terbentuk, keluarga tetap menjadi salah satu kunci utama" tambah Masagos.

Saat ini bahasa Melayu kebanyakan hanya digunakan generasi tua. Pemerintah Singapura juga akan meningkatkan berbagai lomba kesusastraan, menulis, membaca puisi, bercerita dalam bahasa Melayu dengan hadiah yang menarik.

"Bulan bahasa Melayu" akan digelar setiap tahun untuk mempromosikan berbagai perlombaan ini.

"Penting untuk berbahasa Inggris sebagai soft skill, namun jangan sampai kita kehilangan bahasa Melayu sebagai budaya kita," ucap Masagos mengakhiri pidatonya.

-

Arsip Blog

Recent Posts