325 Penari Ramaikan Tari Jepen Selendang

Balikpapan, Kaltim - Masyarakat Balikpapan menunjukkan komitmen untuk mendukung budaya daerah. Hal itu terlihat dengan keberhasilan memecahkan catatan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Tari Jepen Selendang dengan jumlah penari terbanyak yaitu 325 orang di Lapangan Merdeka, kemarin (11/2).

Pemecahan rekor ini dilakukan setelah upacara peringatan ulang tahun ke-116 Balikpapan sekaligus merupakan rangkaian acara memeriahkan HUT Kota Beriman.

Penghargaan diserahkan oleh Paulus Pangka dari MURI Semarang kepada Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Ketua Panitia HUT Ke-116 Kota Balikpapan Ronny LHDA dan koreografer Tari Jepen Selendang Oemy Facessly.

Salah satu syarat untuk dapat tercatat sebagai pemecah rekor di Indonesia dan mendapat penghargaan MURI, menurut Paulus, tarian harus dibawakan sedikitnya oleh 250 orang. “Dan Tarian Jepen Selendang di Balikpapan pagi ini (kemarin, Red) telah ditarikan oleh 325 penari. Jadi MURI mencatatnya sebagai rekor Indonesia dan memberikan penghargaan MURI kepada Pemerintah Kota Balikpapan,” ujar Paulus.

Dalam narasi yang dibacanya seiring tarian ini, Oemy Facessly menceritakan makna dari tarian ini. Tarian ini bermakna keterpaduan, persatuan dan kesatuan gerak, dan langkah seluruh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di Balikpapan. Sedangkan selendang bermakna perlindungan dan kedamaian.

Ratusan penari yang membawakan tari Jepen Selendang yang tampil kemarin pagi di Lapangan Merdeka ternyata bukan hanya penari Balikpapan.

Partisipasi sejumlah ekspatriat yang bermukim di Balikpapan membuat tarian ini semakin semarak. “Terima kasih kepada sanggar tari A&R Studio, Matilda, pelajar SMA dan SMK, serta ekspatriat yang terlibat sebagai penari,” ujar Oemy.

Diketahui, selain menjadi koreografer tarian pengisi upacara peringatan HUT ke-116 Kota Balikpapan, Oemy juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Balikpapan. Di tengah kesibukannya, ia mengaku masih sempat meluangkan waktu untuk mempersiapkan segala sesuatu hal untuk pemecahan rekor tersebut.

“Ada sepuluh instruktur yang membantu saya. Juga banyak bantuan dari Dinas Pendidikan dan berbagai sanggar tari di Balikpapan seperti yang saya sebutkan tadi,” terangnya.

Ia mengaku timnya sudah melakukan sebanyak 15 kali sebelum tampil. “Dimulai pada awal Januari yang dijadwal secara acak sampai 15 kali. Tarian itu sendiri konsepnya tari pergaulan dan tari kreasi melayu dengan durasi sekitar 12 menit,” pungkasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts