Masyarakat Aceh Agar Lestarikan Adat Istiadat

Banda Aceh, NAD - Wakil Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal mengajak seluruh warga untuk melestarikan adat istiadat, budaya dan tradisi warisan leluhur, di tengah-tengah pengaruh globalisasi.

"Adat istiadat, budaya dan tradisi merupakan warisan leluhur yang harus senantiasa dijaga dan dilestarikan serta diwariskan kepada generasi dimasa yang akan datang," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan tersebut disampaikan Illiza seusai menyerahkan bantuan satu set peralatan adat peusiujeuk (tepung tawar) di Masjid Gampong (desa) Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng.

Didampingi Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Banda Aceh Sanusi Husein, ia menyebutkan Gampong Pango Raya merupakan pemukiman perdana yang menerima peralatan peusijuek.

Peralatan adat peusijuek yang diserahkan Pemeritah Kota Banda Aceh itu yakni tirai motif Aceh, sarung tilam dan bantal serta satu set tempat peusijuek yang terbuat dari kuningan.

Illiza mengatakan dengan bantuan peralatan adat diharapkan warga dapat melestarikan dan menjaga sikap, tingkah laku serta tindakan terpuji seperti yang diwariskan leluhur.

Menurutnya, selama ini prilaku masyarakat Aceh yang dikenal mempunyai pengetahuan agama telah menyimpang dan terpengaruh dengan budaya asing.

"Sangat memprihatinkan ada kelompok ibu-ibu di Aceh membuat arisan berhadiah lelaki muda, ini sudah disiarkan di media massa, entah bagaimana generasi kita ke depan kalau tidak kita bentengi sejak dari dini," kata Illiza.

Ia juga menyebutkan tidak sedikit generasi muda Aceh yang tidak memahami adat istiadat yang telah diwariskan leluhur, padahal Aceh merupakan salah satu daerah yang kaya dengan adat istiadat dan budaya.

"Adat istiadat Aceh merupakan bagian dari budaya Islami, namun saat ini banyak generasi muda yang tidak memahaminya. Saya berharap peran pemuka adat dan tokoh masyarakat untuk mewariskan tradisi dan budaya itu," katanya menambahkan.

-

Arsip Blog

Recent Posts