Budayawan Harapkan Gedung Kesenian Angkat Potensi Sumedang

Sumedang, Jabar - Budayawan dan seniman di Kab. Sumedang mengharapkan Dinas Kebudayaan, Kepariwisataan, Pemuda dan Olah Raga (Disbudparpora) Kab. Sumedang mengelola gedung kesenian guna mengembangkan potensi kesenian rakyat dan kebudayaan sunda di Kab. Sumedang. Selain menjadi sarana hiburan rakyat, sekaligus juga menjadi daya tarik wisata.

“Dengan pembangunan gedung kesenian yang baru, pengelolaan dan pemanfaatannya harus dioptimalkan untuk memajukan kesenian rakyat dan kebudayaan sunda, khususnya di Kab. Sumedang,” kata Budayawan Kab. Sumedang, R. Achmad Wiriaatmadja ketika ditemui di rumahnya di Jln. Pangeran Kornel, Sumedang, Minggu (16/3/2014).

Menurut dia, pergelaran kesenian rakyat dan kebudayaan sunda di gedung kesenian yang baru di Lapang Pacuan Kuda Kec. Sumedang Utara, idealnya yang bersifat komunikatif. Misalnya, pentas seni yang memuat pesan mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun Sumedang.

“Contoh kesenian rakyat yang komunikatif, seperti halnya reog, calung dan wayang golek. Sambil menghibur masyarakat, diselingi pesan-pesan pembangunan,” tutur Achmad.

Dikatakan, berbagai potensi kesenian rakyat dan kebudayaan lokal Sumedang dinilai harus dikembangkan. Terlebih saat ini, keberadaannya cenderung banyak ditinggalkan terutama oleh generasi muda. Generasi muda saat ini, lebih menggandrungi kesenian dari luar negeri, ketimbang kesenian daerahnya sendiri.

“Masyarakat sekarang, lebih menyenangi musik organ tunggal, ketimbang musik tradisional sunda, seperti reog, calung atau pun angklung. Kalau tidak dikembangkan dan dilestarikan oleh kita, bukan mustahil kesenian tradisional sunda seperti barang langka yang terancam punah,” katanya.

Achmad menambahkan, untuk menumbuhkembangkan potensi kesenian rakyat dan kebudayaan sunda yang ada di Kab. Sumedang, perlu pementasan secara rutin dan terjadwal. Bahkan komunitas para seniman dan budayawan, bisa berkumpul mengembangkan kreativitas dan berbagai kegiatannya di gedung kesenian.

“Sebelum dibangun gedung kesenian, para guru tari tidak punya tempat untuk melatih murid-muridnya. Sampai-sampai, ada guru tari yang mengajarkan tari di halaman kantor kecamatan. Nah, dengan gedung kesenian yang baru, guru tari bisa melatih anak-anak di sana. Termasuk, para seniman dan budayawan bisa menghidupkan gedung kesenian dengan berbagai kegiatan dan pentas hiburan lainnya. Jika potensi kesenian rakyat dan budaya lokal sudah terangkat, manfaatnya tak sebatas menghibur saja, melainkan bisa menyedot kunjungan wisatawan. ” tutur Achmad.

-

Arsip Blog

Recent Posts