Surabaya, Jatim - Sekurangnya 12 orang mahasiswa dari 12 negara, hadir di Kota Surabaya untuk belajar budaya dan seni tradisional Surabaya, dalam program BSBI (Beasiswa Seni Budaya Indonesia) 2014. Saksikan monumen Bambu Runcing.
Ke 12 negara yang mengirimkan mahasiswanya untuk belajar budaya Surabaya adalah: Indonesia, Laos, Thailand, Kaledonia Baru, China, Belanda, Bulgaria, Serbia, Kiribati, India, Tunisia dan Suriname.
Selama sekitar 3 bulan ke 12 mahasiswa asal 12 negara itu akan belajar tentang berbagai hal terkait kota Surabaya, termasuk belajar Bahasa Indonesia, belajar Gamelan, belajar Batik, dan mengenal budaya Surabaya.
"Senin (31/3/2014) ini kami ajak para mahasiswa melihat berbagai destinasi serta ikon kota Surabaya. Dan satu diantara ikon yang kami datangi adalah monumen Bambu Runcing. Mereka memang belajar tentang Kota Surabaya," terang Diaztiarni penanggungjawab kegiatan saat ditemui suarasurabaya.net, Senin (31/3/2014).
Mengenakan pakaian khas Cak dan Ning Suroboyo, ke 12 mahasiswa luar negeri itu, berjalan disekitaran kawasan Jl. TAIS Nasution, Surabaya lokasi monumen Bambu Runcing, sembari mendengarkan penuturan tutor sejarah tentang monumen tersebut.
Untuk pembelajaran budaya Surabaya, ke 12 mahasiswa asal 12 negara tersebut sejak 16 Maret 2014 lalu langsung dibina dalam sanggar Studio Tydif asuhan Diaztiarni yang sudah menangani kegiatan serupa sejak tahun 2010 lalu atas penunjukan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia.