Ambon, Maluku - Ketua Pelaksana Panitia Nasional Sail Banda, Aji Soelarso mengatakan kegiatan Sail Banda yang merupakan satu kegiatan pelayaran internasional di Maluku pada 27 Juli - 17 Agustus 2010 tidak menargetkan pecahkan rekor baru, melainkan akan mengukir bhakti sosial terbesar dalam sejarah dunia.
"Sail Banda tidak menargetkan rekor. Berbeda dengan Sail Bunaken yang memang spektakulernya ada memecahkan rekor dunia," kata Aji Soelarso di Ambon, Maluku, Rabu (14/7).
Bhakti sosial yang dimaksudkan Aji Soelarso dalam Sail Banda yakni Operasi Surya Bhaskara Jaya yang berupa pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat, pembangunan sarana umum, ibadah dan sekolah, pemberian bantuan perlengkapan ibadah dan sekolah juga penyuluhan kesehatan, penanaman mangrove dan bersih pantai.
Kegiatan-kegiatan tersebut akan berlangsung di wilayah-wilayah yang sudah diprogramkan antara lain, Kabupaten Buru, Maluku Tengah Kota Ambon. Pelayanan kesehatan akan berlangsung di atas Kapal Rumah Sakit Angkatan Laut masing-masing milik Indonesia, KRI Dr. Soeharso SHS-990 dan Amerika Serikat (AS), USNS Mercy T-AH 19 selama 12 Juli - 4 Agustus 2010.
Menurut dia, selain AS, negara-negara yang terlibat dalam Operasi Surya Bhaskara Jaya antara lain Selandia Baru, Australia, Singapura, dan Malaysia. "Jadi ini dalam perspektif strategi Angkatan Laut yang masing-masing memiliki fungsi diplomatik, didalamya ada misi kemanusiaan. Jadi punya kepentingan yang sama," katanya.
Saat ini, KRI Dr. Soeharso SHS-990 telah bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Pulau Ambon. Sebelumnya rumah sakit terapung yang didukung personel sebanyak 375 orang itu telah melayani masyarakat di Kabupaten Buru sebanyak 2007 pasien, dua diantaranya adalah persalinan.
Sementara itu USNS Mercy T-AH 19 dengan 956 personel direncanakan tiba di Ambon pada 26 Juli dan mulai beroperasi 27 Juli hingga berakhirnya pelaksanaan program kesehatan gratis di Maluku. (Ant/OL-2)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com