London, Inggris - Perpaduan antara profesional dan anak-anak menjadi daya tarik dalam paduan pertunjukkan musik dan tari "Gandrang Bulo" membuat penonton yang memenuhi gedung pertunjukan paling magis di Moskow memberikan applause dengan tepuk tangan panjang.
Penampilan anak anak itu menjadi pertunjukkan utama dalam rangkaian penampilan Budaya Sulawesi Selatan di Rusia yang digelar di Yauza Palace yang didirikan tahun 1912, ujar Councellor Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Moskow, M Aji Surya, kepada Antara London, Selasa.
Gandrang Bulo yang merupakan permainan anak-anak di Makasar dan sekitarnya menjadi atraksi yang menarik karena dimainkan puluhan anak kecil yang terlahir di luar negeri dan diiringi pemain musik professional dari Sulsel.
Baju biru, kain sarung sutra dan topi merah menjulang menghiasi anak-anak di bawah 10 tahun yang dengan "pede" nya menyanyi lagu daerah dan menari dengan riang di atas panggung sambil memukul dua bambu pendek yang dibawanya.
Dalam penampilan itu empat pemain kendang dimainkan oleh para professional berfungsi sebagai bas bagi alunan bambu yang membuat suasana yang lebih lengkap. Seolah-olah suara gemertik bambu-bambu itu merupakan petikan gitar yang mengiringi gerak dan suara nyaring mereka.
Sajian selama tujuh menit oleh siswa-siswa kelas satu hingga tiga Sekolah Dasar Sekolah Indonesia Moskow (SIM) itu membuat ratusan penonton girang dan ikut menggoyangkan kaki mereka.
Dan adegan pertunjukan Gandrang Bulo berakhir dengan tertinggalnya salah seorang dari para penari tersebut di atas panggung.
Anak tersebut seolah keasyikan menari sehingga tidak sadar teman-temannya telah pulang ke rumah. "Tidak ada yang lebih lucu dalam hidup ini kecuali anak-anak. Saya suka tarian mereka," ujar salah seorang penonton.
Menurut Ketua Tim Kesenian Sulsel, Pancawati Baso Mappa, Gandrang Bulo merupakan salah satu andalan dalam pagelaran budaya di empat kota Rusia, selain rabbana jepeng, prosesi adat appasiori waju, dan simponi kecapi. "Permainan anak ini selain terus dilestarikan karena memang unik dan memiliki daya pikat bagi masyarakat asing," ujarnya.
Setelah sukses di kota Vladimir peragaan busana dengan bahan sutra Bugis oleh designer Toto Supangat kembali digelar di Moskow dan selanjutnya pertunjukan budaya Sulsel akan digelar di kota santri Rusia, Kazan.
Sumber: http://oase.kompas.com