Yogyakarta - Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta, Widi Utaminingsih, menilai, sebagian pelaku pariwisata hingga kini masih memahami pengembangan pariwisata hanya terbatas pada upaya menjual obyek maupun produk wisata. "Jadi, upaya pengembangan pariwisata sampai saat ini masih dipahami sebatas menjual objek wisata bahkan keberhasilan pariwisata hanya diukur dari banyaknya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke objek wisata," katanya di Yogyakarta, Senin (7/9).
Menurut dia, jika dasar keberhasilan pariwisata nasional adalah banyaknya jumlah wisman yang berkunjung ke negeri ini, berarti kepariwisataan yang dibangun menjadi rapuh dan mudah tumbang. "Mestinya ukuran keberhasilan pariwisata harus diubah, yaitu seharusnya pariwisata dilihat dari sejauh mana mampu mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan kebodohan," kata Widi yang yayasannya bergerak di bidang penelitian dan pengembangan wisata berwawasan budaya berbasis potensi lokal.
Menurut dia, angka yang menunjukkan banyaknya jumlah wisman yang berkunjung ke negeri ini merupakan bonus atas keberhasilan dalam mengentaskan kemiskinan di bidang pariwisata. "Karena itu untuk membangun kepariwisataan yang kokoh, tidak rapuh dan mudah tumbang oleh berbagai isu, harus dicari solusinya," kata dia. Ia mengatakan, membangun pariwisata memerlukan seni pergaulan yang simpatik karena rasa simpatik membuat orang senang dan menumbuhkan minat berkunjung ke sebuah objek wisata. Karena itu masyarakat di sekitar obyek wisata harus mengembangkan rasa simpatik kepada wisatawan.
Sementara seni sebagai bagian dari budaya merupakan sesuatu yang menyentuh rasa sehingga rasa itulah yang dijual di bidang pariwisata. "Karena itu menyampaikan pesan pariwisata melalui seni dan budaya adalah solusi tepat membangun pariwisata," katanya. Menurut dia, potensi pariwisata di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cukup besar dan beragam sehingga diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan masyarakat di sekitar objek wisata. Karena itu, pemerintah setempat perlu menggali potensi seni dan budaya lokal yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat tersebut. Dengan demikian, potensi seni dan budaya dapat menjadi daya tarik wisata sehingga diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara. Meningkatnya jumlah wisatawan diharapkan mampu memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat setempat, katanya. (Ant/OL-7)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com