Solo, Jawa Tengah - Kepastian segera dioperasikannya kereta wisata di Solo, Jawa Tengah, makin jelas setelah datangnya lokomotif kuno asal Museum Ambarawa di kota tersebut, Kamis (10/9). Lokomotif buatan 1896 dengan nomor seri C1218 itu tiba bersama dua gerbong yang juga kuno berbahan baku kayu di terminal peti kemas Stasiun Jebres. Wali Kota Solo Joko Widodo menyambut kedatangan rangkaian kereta yang diharapkan bisa menjadi daya tarik baru pariwisata Kota Solo itu. "Kalau tidak ada halangan, mudah-mudahan 18 September mendatang sudah bisa dioperasikan," katanya saat menyaksikan penurunan kereta tersebut dari kontainer.
Kereta wisata bertenaga uap dengan bahan bakar kayu itu nantinya akan menyusuri jalur Purwosari-Sangkrah sejauh 12 kilometer pulang-pergi. Sepanjang perjalanan, penumpang akan disinggahkan pada beberapa titik tempat wisata. Di antaranya, Museum Radya Pustaka, Museum Batik Wuryoningratan, dan wisata kuliner Gladag Langen Bogan. Jokowi menambahkan, kereta itu juga tidak hanya dipertuntukkan bagi para wisatawan, tetapi juga penumpang umum. Mengenai mekanisme pelaksanaannya, diserahkan kepada pihak pengelola. "Sabtu dan Minggu untuk umum, hari biasa untuk wisatawan dengan sistem carter," katanya.
Pengelolaan kereta wisata akan diserahkan kepada pihak ketiga, sementara untuk teknis pengoperasiannya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap mempercayakan kepada PT Kereta Api (KA). Eksekutif Vice Presiden PT KA daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta Rustam Harahap yang turut menyambut kedatangan kereta kuno itu menilai ide Pemkot Solo menghidupkan kembali rel di tengah kota tersebut sangat bagus. Oleh sebab itu, pihaknya siap memberikan dukungan sebaik mungkin, termasuk menyediakan tenaga masinis dan enam tenaga asisten. "Masinisnya diambil dari pensiunan pegawai PT KA yang memang memiliki kemampuan menjalankan kereta jenis ini," jelasnya. (FR/OL-01)
Sumber: http://www.mediaindonesia.com