Tanjungpinang, Kepri - Keragaman budaya nasional di Kota Tanjungpinang akan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan Pawai Budaya Nusantara, yang dijadwal digelar 10 Oktober 2009 dengan tajuk "Tanjungpinang Midyear Culture Parade". Rencana ini mendapat tanggapan antusias dari sejumlah paguyuban, seperti Paguyuban Among Mitro, Paguyuban Minang, Batak, Ambon, Bugis dan Tionghoa. Pawai ini baru pertamakali dilaksanakan dan menjadi obyek wisata baru, yang diharapkan mampu menarik minat wisatawan nusantara dan mancanegara ke Tanjungpinang. Karenanya, dalam ajang ini disediakan dua buah tribun yaitu untuk undangan dan untuk wisatawan. Namun, di mana lokasi yang akan digunakan untuk tribun itu belum disebutkan.
”Peserta akan dibagi dalam 3 grup, kecil, sedang dan besar. Setiap grup menampilkan atraksi budaya yang dinamis dengan latar belakang budaya masing-masing grup, sehingga penampilannya menjadi lebih semarak, dinamis, dan dapat dinikmati oleh pengunjung,” kata Syafaruddin, Kabid Kebudayaan Kota Tanjungpinang.
Salah satu warga, Rony, ketika diminta pendapatnya soal pawai itu, mengatakan bagus sekali dilaksanakan namun dengan catatan bahwa apa yang dilaksanakan adalah untuk kesenangan pengunjung atau yang menyaksikan acara ini, bukan untuk menyenangkan yang menyelenggarakan acara sebagaimana yang sudah terprogram selama ini. Bisa dikatakan, semua acara yang dilaksanakan adalah dengan target untuk menyenangkan panitia. Soal pengunjung senang atau tidak, menjadi urusan yang dilupakan.
”Contoh sederhana saja, adakah tempat duduk untuk pengunjung atau warga yang ingin menyaksikan pentas seni, lomba perahu naga, atau berbagai even lainnya. Kalaupun ada, itu hanya untuk undangan, untuk warga entah di mana. Mudah-mudahan pawai ini menjadi awal ke arah perbaikan yang lebih baik lagi, sebab inti dari pariwisata itu adalah untuk menyenangkan semua panca indra pengunjung yang datang,” ujar Rony. (git)
Sumber: http://batampos.co.id