Jakarta - 148 siswa sekolah menengah atas terpilih dari seluruh Indonesia melakukan penelusuran jejak tradisional warisan budaya di Desa Tenganan Pegeringsingan, Kabupaten Karangasem, Bali. Para siswa kemudian menuliskan hasil penelusuran jejak tradisional ini dalam satu makalah yang kemudian akan dibukukan.
"Ini sebagai upaya bukan hanya melestarikan, tapi memberikan pemaparan mengenai identitas budaya asli Indonesia, bukan hanya kulitnya saja," kata Direktur Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Kepercayaan, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Sri Hartini, Senin, 25 Agustus 2014. (Baca: Bali Alokasikan Rp 132,82 Miliar untuk Beasiswa)
Para siswa ini terbagi dalam 12 kelompok yang digabungkan dari berbagai macam daerah. Mereka dipilih berdasarkan prestasi dan kemampuan menulis serta meneliti yang dilakukan oleh 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) di bawah Direktorat Pembinaan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi.
"Mereka adalah peserta yang menang pada ajang jejak tradisional daerah yang dilakukan di wilayah pembinaan 11 BPNB," ujar Dewi Indrawati, penanggung jawab kegiatan Jejak Tradisional Nasional.
Daerah-daerah yang ikut dalam kegiatan ini, antara lain, wilayah Kepulauan Riau, Bandung, Aceh, hingga Papua. Hasil karya mereka selain didiskusikan, rencananya juga akan dibukukan. Penelitian dan penulisan laporan terbaik akan mendapatkan hadiah sebagai pemenang.
Sumber: http://www.tempo.co