Palembang, Sumsel - Banyak cara untuk memamerkan atau mengangkat kebudayaan daerah. Salah satunya, dengan menampilkan game yang mengusung tema budaya, seperti yang dihadirkan pada Bidar Indonesia buatan mahasiswa STMIK MDP, Palembang.
STMIK MDP bekerja sama dengan Balitbangnovda Sumsel mengembangkan game bertema budaya dengan judul Bidar Indonesia yang dibuat oleh tim yang terdiri dari enam orang.
"Ini proyek pertama kita. Developer Kita ada enam. Ada tiga disiplin, programmer, desainer, dan musik," kata Muflihuddin Ahmadi di Palembang, Senin (15/9/2014), sebagai pihak yang mendesain permainan PC tersebut.
Game ini menantang pemain untuk memacu perahu bidar khas Sumatera Selatan yang mengarungi Sungai Musi untuk mencapai garis finis dengan catatan waktu tercepat. Racing game ini juga menghadirkan sistem koleksi koin yang dapat dipakai untuk upgrade perahu.
"Tahapan awal kita brain storming, sketsa-sketsa, lalu proses produksi, kita mulai modeling desain, modeling karakter, perahu, dayung, jembatan ampera, environment. Kita gunakan 3D studio max. Kita animasikan di 3D studio max," jelasnya.
Ia mengatakan, game ini dikembangkan selama hampir tiga bulan. "Setelah dari 3D studio max, pindah ke software Unity 3D untuk memberi programnya, kontrol, misi, dan seterusnya," ungkapnya.
Game yang diluncurkan oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin ini kabarnya akan hadir di platform Android. "Rencananya segera setelah prosesnya selesai. Kita enggak bisa menjanjikan sekarang, karena kita diakomodasi sama pihak STMIK dan balitbang. Kita tim bekerja setelah semua proses (persetujuan) selesai. Bila game ini sepakat untuk dibuat ke Android, kita bisa mulai," jelasnya.
Ia mengungkapkan, Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) meminta developer untuk terlebih dahulu menghadirkan game Bidar Indonesia di PC. "Dananya kita kemarin ajukan proposal, dari pihak balitbang memberi dana Rp12 juta," imbuhnya.
Dari kebutuhan spesifikasi, game yang dapat dimainkan di OS Windows 7/8 ini bisa dijalankan pada PC dengan RAM 1GB, Intel Core i3. "Kita tekankan kalau bisa PC yang support VGA Card Radeon atau Nvidia Geforce," terangnya.
Harapan ke depan, tim pengembang bisa difasilitasi dengan penyediaan studio pengembangan game yang lebih menunjang. "Yang kita harapkan support pemerintah, dalam hal ini balitbang di bawah Kemenristek," pungkasnya.
Sumber: http://techno.okezone.com