Banyuwangi, Jatim - Ajang untuk menggerakkan roda pariwisata dan industri kreatif kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" itu untuk kali kedua menyelenggarakan Banyuwangi Batik Festival (BBF).
Acara puncak BBF ini akan digelar pada 20 September mendatang di Gelanggang Seni dan Budaya (Gesibu) Banyuwangi.
Setelah tahun lalu mengeksplorasi motif Gajah Oling, tahun ini BBF akan mengangkat motif Kangkung Setingkes. Motif ini adalah satu dari 44 motif batik Banyuwangi yang paling mudah ditemui setelah motif batik Gajah Oling.
"Saat daerah lain semangat membawa tema budaya luar/global ke tingkat lokal, kami justru membawa tema budaya lokal ke level global. Kami ingin menampilkan batik tidak hanya menjadi penanda, namun sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri ini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
BBF 2014 dirangkai dengan 5 event sekaligus. Berbarengan dengan lomba desain motif batik, juga dilaksanakan lomba desain busana batik yang diikuti oleh 28 desainer Banyuwangi. Lomba ini memberi kesempatan bagi desainer-desainer asli daerah untuk memperkenalkan karyanya kepada publik luas. Pada tahun lalu, antusiasme masyarakat pada pameran batik sangat tinggi, bahkan omzet penjualan peserta industri kecil menengah (IKM) batik selama 3 hari pameran berlangsung mencapai Rp 500 juta.
"BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet IKM batik yang lebih tinggi," ujarnya.
Yang cukup istimewa, BBF kali ini juga akan melibatkan desainer batik ternama Indonesia, Priscila Saputro, yang pernah mendesain busana Miss Universe 2012 Olivia Culpo, Miss Universe 2013 Gabriela Isler, Puteri Indonesia 2013 Whulandary Herman, dan Putri Indonesia 2014 Elvira Devinamira. Priscila akan berdialog dengan para desainer muda Banyuwangi.
Sebagai pemanasan BBF, pada 19 September juga akan digelar Batik On Pedestrian di Taman Blambangan. Even ini memberi kesempatan bagi 250 pelajar SMK, SMA, profesional perbankan dan pegawai negeri sipil untuk tampil memamerkan batik fashion dengan tema casual, kerja dan pesta. Putri Indonesia Elvira Devinamira akan menjadi juri pada even ini.
"Kita ingin masyarakat Banyuwangi menjadi bagian dalam mempromosikan Batik sekaligus menumbuhkan kecintaan pada batik daerah," ungkap Anas.
Selain bisa menikmati keindahan batik pesisiran khas Banyuwangi, para pengunjung pada hari yang sama bisa menikmati Festival Rujak Soto dan Banyuwangi Art Week. Sebuah festival kuliner yang bakal menampilkan ratusan penjual Rujak Soto. Rujak soto adalah makanan khas Banyuwangi, dimana rujak petis dicampur dengan soto daging.
"Datang ke Banyuwangi sangat mudah sekarang. Selain bisa ditempuh kereta, saat ini tiap hari telah ada dua kali penerbangan Denpasar - Banyuwangi - Surabaya oleh Garuda Indonesia dan Wings Air. Ayo datang, saksikan, dan berbanggalah menjadi bagian dari kekayaan khasanah Banyuwangi," pungkas Anas.
Sumber: http://news.detik.com