Kie Raha International Festival Usung Budaya dan Sejarah ke Dunia

Jakarta - Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota se Maluku Utara akan menyelenggarakan Kie Raha International Festival (KIF) 2014 di Senayan City pada 9 - 12 Oktober 2014.

Maluku Utara memiliki potensi besar di sektor pariwisata, "Budaya masyarakat Maluku Utara dengan kekayaan sejarah budaya, kekayaan bahari dan rempah-rempah menjadi daya tarik pariwisata daerah ini, belum banyak terekspos dan terpublikasi dengan baik," kata Sapta Nirwandar, wakil menteri Parekraf di gedung Sapta Pesona, pada 9 September 2014.

Melalui even KIF ini diharapkan meningkatkan promosi pariwisata secara nasional dan internasional. Menurut data Kemenparekraf, jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku Utara selama tiga tahun terakhir pada 2011 - 2013 mengalami peningkatan. Pada 2011 ada 5.945 orang, tahun 2012 mengalami peningkatan sebanyak 15.500 orang dan pada 2013 menjadi 37.186 wisatawan.

Wakil Gubernur Maluku Utara, Muhammad Natsir Thaib mengatakan, ada peninggalan gereja tua Fransiscus Xaverius di Maluku Utara dan ada burung bidadari yang menyerupai cendrawasih tapi memiliki bentuk seperti dasi. "Selain itu ada kuliner makanan laut dengan 1000 sambal seperti dabu-dabu," katanya.

Selain itu, potensi wisata bahari berupa taman laut di lokasi selam di perairan Gura Ici dan Pulau Widi, di kabupaten Halmahera Selatan, selain di pulau Oto, kabupaten Halmahera Tengah.

Juga punya potensi wisata sejarah seperti peninggalan empat kesultanan besar di Maluku Utara, (Ternate, Tidote, Bacan dan Jailolo), benteng peninggalan koloniak dan peninggalan perang dunia II di pulau Morotai.

-

Arsip Blog

Recent Posts