Turis Jepang Unjuk Kemampuan di Festival Kecantikan ala Mandar

Mandar, Sulbar - Festival kecantikan ala gadis Mandar yang dikenal dengan sebutan "sayyang pattuddu" atau kuda menari yang ditunggangi gadis-gadis cantik yang diarak keliling kampung ternyata juga menarik minat wasatawan asing saat mengunjungi Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Lihat saja sejumlah wisatawan asing asal jepang ini.

Demi mengikuti kontes kecantikan khas Mandar ini mereka rela menguras kocek belasan juta rupiah untuk menyewa seekor kuda plus grup rebana dan kalingdagdag atau komunitas pantun untuk unjuk kemampuan di festival ini.

Festival kecantikan ala Mandar yang digelar di Desa Lampa, Kecamatan Mapilli Polewali Mandar Minggu (7/9/2014) ini berbeda dari biasanya, Biasanya festival ini diikuti para gadis-gadis cantik dari Suku Mandar. Namun kali ini pesertanya juga datang dari warga asing.

Lihat saja dua gadis cantik asal Jepang, Kazumi dan Hikari. Sepanjang rute jalan yang dilalui festival khas Mandar ini, Kazumi dan Hikari tampak menjadi pusat perhatian ribuan mata warga, termasuk para pengendara yang lalu lalang di jalur trans sulawesi.

Dengan pakaian adat dan tata rias khas Mandar, kedua gadis Jepang yang tengah menikmati liburan bersama 29 turis Jepang di Polewali Mandar ini tampak anggun dan cantik. Di sepanjang jalan warga, anak-anak, remaja dewasa ndan orang tua bergantian memberi pujian atas anugerah kecantikan Kazumi dan Hikari.

Meski Kazumi dan Hikari tak mengerti bahasa Mandar yang bermakna memberi puja-puji atas kecantikannya, namun kedua turis Jepang ini tampak menikmati sanjungan di tengah pusat perhatian warga dan khalayak yang hadir.

Seperti peserta lainnya, sebelum tampil Kazumi dan Hikari terlebih dahulu ditangani ahli tata rias lokal. Dengan pakaian adat Mandar yang dipadu dengan ornamen gelang, kalung dan tusuk konde, membuat keduanya tampak anggun dan menarik perhatian warga.

Sebelum tampil, Kazumi dan Hikari terlebih dahulu diberi kursus singkat tentang cara menunggang kuda termasuk cara duduk cantik di atas kuda yang sudah menjadi ketentuan bagi setiap peserta kontestan.

“Saya senang dan bangga. Ini kenangan yang tak terlupakan dalam hidup saya,” ujar Kazumi setelah turun dari kuda usai mengikuti festival.

Bagi Kazumi dan Hikari, tampil menjadi peserta di kontes kecantikan ala Suku Mandar ini merupakan sebuah kenangan dan kebanggaan hidup yang tak pernah terlupakan. Kazumi mengungkapkan kepuasannya karena menjadi pusat perhatian warga di sepanjang rute jalan kampung yang dilalui para kontestan. Kazumi mengaku seperti menjadi ratu sejagat yang dipuja-puja dan disanjung warga di sepanjang jalan.

-

Arsip Blog

Recent Posts