Solo, Jateng - Puluhan jajanan tradisional khas Solo yang hampir punah dipamerkan di lobi The Sunan Hotel Solo. Jajanan langka tersebut di antaranya berupa makanan Cabuk Rambak, Pecel ndeso, aneka jenang, Sate Kere, Putu Bumbung, Gulali, Opak Angin, Sempe, kue leker, Gandos Rangin, Jadah Blondo, Arum Manis Blek Ndeso, Tiwul dan lain sebagainya. Selain makanan sejumlah minuman tradisional juga dipamerkan di antaranya, Dawet Ayu, Jamu Gendong, Wedang Ronde dan Wedang Asle.
Acara yang dikemas dalam balutan tema "Traditional Dessert Festival" tersebut berlangsung 25-27 September 2014, mulai pukul 15.00-19.00 WIB. Selain menikmati jajanan tradisional Solo, pengunjung juga dihibur dengan kesenian tradisional siteran, tarian tradisional, serta bisa mengikuti demonstrasi membatik bersama Batik Keris.
"Traditional Desert Festival ini merupakan bentuk kepedulian sosial kami terhadap warisan kuliner Solo yang mulai langka," ujar Public Relations Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari.
Bersamaan dengan acara tersebut, lanjut Retno, The Sunan Hotel Solo juga menggelar Kontes Best Pic & Story di twitter dan Instagram. Pengunjung dapat mengirimkan twitpic, instapic/videogram dengan cerita berkesan mengenai makanan, dekorasi, atau suasana di acara tersebut.
"Festival jajanan tradisional ini sudah ketiga kalinya. Ada 16 pedagang jajanan tradisional yang kami undang langsung untuk menyuguhkan 28 jenis makanan. Kami juga memberikan tali asih berupa uang tunai kepada para pedagang kuliner tradisional yang terlibat dalam acara ini," imbuhnya.
Meskipun acara ini diselenggarakan di hotel berbintang empat, lanjut Retno, para tamu tak perlu khawatir karena harga yang ditawarkan sama dengan harga aslinya yaitu berkisar antara Rp 2 ribu hingga Rp 10 ribu. Ia berharap kekayaan jajanan tradisional kota Solo bisa menjadi daya tarik tidak hanya bagi masyarakat Solo tapi juga wisatawan yang ingin melakukan kunjungan di kota budaya ini.
"Traditional Dessert Festival ini digelar dengan tujuan untuk memperkenalkan jajanan Solo dan membangun kecintaan terhadap kuliner khas Kota Solo," ujarnya.
Sumber: http://www.merdeka.com