Den Haag, Belanda - Menutup rangkaian acara dalam rangka memperingati acara ulang tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia, KBRI Den Haag menggelar sebuah acara yaitu Indonesia Day: Pesta Rakyat yang berlokasi di Wassenaar, Sabtu (6/9/2014).
Acara yang dilakukan setiap tahunnya di Sekolah Indonesia Netherlands (SIN) ini, dihadiri dari berbagai kalangan. Tidak hanya masyarakat Indonesia yang berdomisili di Belanda dan sekitarnya, namun juga para penduduk asing yang tinggal di Belanda dan sekitarnya turut hadir dan memeriahkan acara Indonesian Day: Pesta Rakyat 2014.
Acara yang selalu dihadiri puluhan ribu orang setiap tahunnya ini telah menjadi agenda kegiatan kota (Annual Community Festival) dan mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah kota Wassenaar. Dan untuk pertama kalinya Wali Kota Wassenaar yang hadir yaitu Jan Hoekema turut memberikan sambutannya dalam pergelaran Pesta Rakyat kali ini.
Dalam sambutannya, Dubes RI Den Haag, Retno LP Marsudi mengatakan bahwa acara Pesta Rakyat merupakan ajang silaturahmi bagi masyarakat Indonesia, sekaligus acara untuk mempererat hubungan Indonesia-Belanda termasuk hubungan kedua masyarakatnya. Acara ini sendiri merupakan sarana untuk semakin memantapkan promosi Indonesia di Belanda baik budaya, kuliner dan produk Indonesia.
Dengan mengusung Promosi Kuliner dan Budaya Indonesia sebagai tema, berbagai kegiatan promosi dan hiburan digelar dalam perayaan ini, antara lain bazar produk dan kuliner Indonesia. Untuk promosi budaya Indonesia, para siswa siswa dari sekolah SIN ikut berpartisipasi dengan menyuguhkan asamble angklung anak-anak Indonesia, pergelaran gamelan dan juga tarian tradisional oleh Parmasit Eindhoven.
Di samping itu untuk menghibur para pengunjung, tampil pula beberapa band Indonesia yang ada di Belanda antara lain The Tuning Band dan Challenge Band. Panggung hiburan kali ini mendatangkan artis/penyanyi dari Indonesia yaitu Indra Kuswara, De Lagaligo Jazz Syndicate, Terry dan Denada Tambunan dengan dipandu oleh MC Obbie dan Feba.
Tidak hanya pertunjukan seni budaya, promosi kuliner masih menjadi daya tarik yang ditampilkan dalam acara pesta rakyat tahun ini. Acara yang dimulai dari jam 10 pagi hingga jam 6 sore ini cukup mendapatkan perhatian besar dari para pengunjung.
Sepuluh peserta bazar produk dan lima puluh peserta bazar kuliner yang ditata layaknya kawasan kaki lima, berbagai stand makanan dengan segala kreatifitasnya berupaya untuk menyuguhkan dan menawarkan hidangan khas bagi para pecinta makanan Indonesia yang ada di Belanda. Dari makanan Padang, hingga jajan pasar cukup banyak diminati oleh pengunjung dan hal itu terbukti dari panjangnya antrean yang terlihat.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan penjurian untuk stand terbaik, di mana pemenang yang terdiri dari stand katering “Enak Sekali” terpilih sebagai juara pertama yang menyajikan makanan khas Bali. Sedangkan stand “Pawon Mawar Seger” dengan rujak cingur makanan khas Jawa Timur andalannya pada posisi kedua. Juara ketiga diraih oleh “Warung Sehat”.
Selain stand produk dan kuliner, nampak terlihat beberapa stand informasi kemasyarakatan seperti Diaspora Indonesia, PPI (Persatuan Pelajar Indonesia), SIN dan Indonesia Satu (Platform bagi pekerja dan pencinta kulinari modern).
Pelopor Indonesia Satu yang terdiri dari chef Roberto Respati, chef Eduard Roesdi, chef Didi Han, Detty Janssen, Renu Lubis, Ida Rosanti dan Renske Wolf untuk pertama kalinya hadir dengan menampilkan display yang bertema “Indonesian High Tea”. Di mana display tersebut merupakan tampilan jajan pasar yang dikreasi secara modern.
Jajanan pasar yang terdiri dari bika ambon, lapis pepe, kue mangkok, wingko babat, talam labu kuning, kue pisang, putu ayu, ketan srikaya dan lain sebagainya. Di samping itu pemberian tester jajan pasar seperti lemper modern dan kehadiran bir pletok minuman khas Kota Jakarta membawa decak kagum para pengunjung.
Chef Didi Han pun turut menunjukkan keahliannya untuk para pengunjung dengan melihat dan belajar langsung proses seni carving atau seni ukir pada buah.
Sumber: http://travel.kompas.com