Pekanbaru, Riau - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Riau mulai berbenah. Tidak ingin gedung megah, Pustaka Wilayah (Puswil) Soeman Hs, tampak bagus dari arsitektur bangunan saja. Namun pelayanan dan manfaat eksistensi gedung tersebut diharapkan benar-benar mampu menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu.
Karena sesuai visi misi Riau 2020, keberadaan Puswil Soeman Hs, sebagai jendela pengetahuan, menurut Kepala BPAD Riau Yoserizal diharapkan mampu menjadi pintu gerbang kebudayaan Melayu.
Salah satunya dengan melengkapi dan menyusun tata letak bilik Melayu serta merubah namanya menjadi bilik Melayu Tenas Effendy.
Terletak di lantai dasar Puswil Soeman Hs, bilik Melayu Tenas Effendy bisa dilihat langsung begitu memasuki gedung megah tersebut. Terdapat beberapa foto budayawan, sastrawan dan penulis Riau yang berkontribusi bagi bumi lancang kuning dalam dunia kesusasteraan.
“Sejak sepekan terakhir, buku-buku dari bilik Melayu di lantai tiga kita pindahkan ke lantai dasar. Kita berharap memberikan penguatan bahwa Riau adalah pusat kebudayaan Melayu, visi misi Riau, perpustakaan tentu harus menjadi gerbang utama,’’ ungkap Yoserizal.
Dalam kesempatan kemarin, Kepala BPAD Riau mendampingi Staf Ahli Gubernur Riau Kasiaruddin. Beberapa foto yang dipajang, salah satunya foto almarhum Tenas Effendy, berikut buku-buku dan karya sastra budayawan lainnya disajikan di sana.
“Sudah lama disarankan, memang semestinya di bawah sehingga bisa dilihat masyarakat sebagai pengetahuan,’’ singkat Kasiaruddin sambil membolak balik salah satu buku.
Pengisian konten lokal di bilik Melayu merupakan salah satu langkah yang akan dimulai Kepala BPAD Provinsi Riau. Demikian pula untuk pengadaan ke depannya akan diprioritaskan konten lokal. Karenanya pilihan referensi buku masih minim.
Sumber: http://www.riaupos.co