Hampir Punah, Kesenian Suku Duanu Riau Butuh Perhatian Pemerintah

Tembilahan, Riau - Keberadaan seni dan budaya dan kesenian Suku Duanu yang dimiliki sejak dahulu kala kini hampir punah. Hapir satu persatu kebudayaan dari suku Duanu ini mulai tenggelam. Untuk itu diperlukan perhatian serius pemerintah daerah untuk menangani dan menyelamatkan kebudayaan dan tradisi kesenian dari suku Duanu tersebut.

Komunitas Melayu Tua (Destro Melayu) kini memang masih ada di Inhil. Namun keberadaan kebudayaannya mulai berangsur sepi. Padahal kesenian Puak ini ternyata kaya akan ragam budayanya dan cukup potensial untuk dikembangkan menjadi objek destinasi paket wisata budaya di Kabupaten Indragiri Hilir.

Ada banyak macam kesenian dari Suku Duanu ini, di antaranya kesenian Berdinding, Lukah Berjoget, Semah Laut dan beragam kesenian lainnya yang masih terdengar asing di telinga kita. Kesenian ini mulai diangkat dan diperkenalkan melalui helat budaya Khas Melayu Suku Duanu yang diselenggarakan di Sungai Bela beberapa waktu lalu.

“Kita memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Puak Duanu juga memiliki budaya dan seni yang tinggi. Batang yang teredam akan kita angkat dan terus dipertahankan. Karena hal ini juga dapat menambah daftar kebudayaan yang sangat beragam di daerah Inhil ini. Untuk itu kita perlu perhatian dan bantuan dari pemerintah, terutama pemerintah daerah," ujar Kepala Desa Sugai Bela, Hasanuddin.

Hasanuddin juga memaparkan sebenarnya banyak sekali budaya yang dimilki suku Duanu, hanya saja selama ini terkesan tidak dikembangkan sehingga hanya diketahui oleh segelintir masyarakat suku Dauanu saja dan tidak pernah terekspos ke dunia luar. Padahal banyak hal yang dapat menjadi salah satu desinasi wisata Inhil. Tentunya ini harus dilakukan pembinaan lebih baik lagi, seperti kesenian menongkah kerang (mencari kerang) yang sungguh sangat menarik perhatian bagi orang luar yeng belum melihatnya.

“Kalau dikembangkan dengan baik maka saya yakin akan dapat menarik wisatawan, apa lagi ditunjang dengan suasana pantai pesisir yang sangat menawan, terutama di sore harinya, ini mempesona sekali," kata Kades yang juga berasal dari turunan suku Duano ini.

Menurutnya, seperti kegiatan menongkah kerang mempunyai filosofi tentang etos kerja masyarakar suku Duanu yang sangat tinggi dalam mengarungi kehidupan. Dalam kehidupan tersebut warga yang mencari kerang sanggup mengarungi padang lumpur yang sangat luas, sampai puluhan kilometer.

"Ini merupakan sebuah filosofi bahwa masyarakat Duanu itu adalah tipe masyarakat pejuang keras dan etos kerjanya sangat tinggi, yang perlu dipertahankan oleh generasi muda sekarang dan yang akan datang,"ujar Hasanuddin.

-

Arsip Blog

Recent Posts