Istana Maimoon, Rasakan Suasana Ikon Kebanggaan Kota Medan

Medan, Sumut - Istana Maimoon menjadi ikon sekaligus kebanggaan masyarakat Kota Medan, khususnya suku Melayu. Istana Peninggalan kesultanan Deli ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan.

Pertama kali Anda memasuki halaman depannya maka suasana tenang langsung menyergap kepala. Istana Maimoon memiliki halaman yang cukup luas dengan rumput hijau dan bundaran tempat duduk yang kerap dimanfaatkan pengunjung untuk duduk menikmati angin sepoi usai melihat atau sebelum melihat ke dalam istana.

Selain diberi kesempatan untuk melihat langsung istana beserta isinya, pengunjung juga diberikan ketenangan dan kesejukan area istana tersebut.

Berlama-lama berada di dalam Istana Maimun sungguh tidak membosankan. Menikmati desain interior yang didominasi warna kuning, warna khas Melayu, dan perabotan peninggalan Kesultanan Deli yang unik dan langka.

Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Wisatawan yang berkunjung ke Kota Medan wajib mengunjungi bangunan heritage yang dijadikan tempat wisata tersebut untuk mengenal lebih dekat sejarah dan kebudayaan Melayu di masa kejayaan Kesultanan Deli.

Arsitektur bangunannya didominasi warna kuning yang merupakan warna khas Melayu. Mulai dari warna bangunan, perabotan, hingga pakaian adat didominasi warna terang tersebut.

Istana Maimun merupakan peninggalan Kerajaan Deli. Didirikan oleh Sultan Maimun Al Rasyid Perkasa Alamsyah yang merupakan keturunan raja ke-9 Kesultanan Deli. Istana ini dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.

Istana Maimoon juga memiliki ornamen bangunan ala Eropa. Pengaruh Eropa terlihat dari lampu, kursi, meja, lemari, jendela sampai pintu dorong.

Selain bergaya arsitektur Spanyol, pengunjung juga disuguhkan pola arsitektur Belanda dari bentuk pintu dan jendelanya yang lebar dan tinggi serta prasasti marmer di depan tangga ditulis dengan huruf Latin dalam bahasa Belanda.

Uniknya lagi, tidak berhenti sampai di situ. Pengaruh arsitektur Timur Tengah juga terlihat dari bentuk lengkung di bagian atap yang bentuknya menyerupai perahu terbalik (lengkung persia) yang biasanya dijumpai pada bangunan-bangunan di kawasan Timur Tenggah.

Istana Maimoon memiliki ruang-ruang utama yang dihiasi peninggalan barang asli Kesultanan Deli. Ada kursi sultan saat menyambut tamu kehormatan, kursi untuk berkumpul keluarga dan ruang yang digunakan untuk penobatan Sultan Deli.

Ruang tersebut juga menjadi tempat sultan menerima kunjungan sanak saudara dan keluarga di hari libur Islam.

Ruang tengah tak kalah menohak mata pengunjung. Ada singgasana Melayu yang kerap dipakai untuk panggung pengantin dipajang di ruang tersebut.

Para pengunjung bebas berfoto di singgasana tersebut. Bahkan bisa menyewa pakaian adat Melayu Rp 10.000 untuk berfoto di singgasana tersebut lengkap dengan aksesoris keris untuk pakaian adat laki-laki dan hiasan rambut untuk pakaian adat perempuan.

Bangunan bersejarah ini terbuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Tarif masuknya Rp 5.000.

Pengunjung bisa menelusuri keindahan dan kemegahan Istana Maimun dari balik dindingnya yang kokoh. Melihat koleksi keris Sultan Deli, koleksi perabotan makan atau aksesoris penjamuan tamu kehormatan seperti piring ukir, dan gelas teh.

Adapula lampu kristal khas Eropa, kursi, meja maupun lemari hingga puluhan koleksi istananya. Di sini pengunjung juga bisa melihat koleksi foto masa kejayaan Sultan Deli dari masa ke masa. Dan lukisan wajah para sultan dari ke masa-masa pula.

Kemewahan interior dan bangunan fisik istana ini dimungkinkan karena sejak 2 abad silam wilayah Deli berada di bawah Kesultanan Deli yang mengelola hasil perkebunan, minyak, dan rempah-rempah yang melimpah.

Dimanjakan Musik Tradisional

Pengunjung juga dimanjakan musik tradisional Melayu pada pukul 11.00 hingga 12.00 dan pukul 14.00 hingga 15.00.

Ada pemain gendang, gitar dan organ yang bermain di pintu masuk menyambut para pengunjung di jam-jam tertentu.

Pengunjung juga bisa mendengarkan senandung musik daerah tersebut sambil duduk. Ada kursi santai untuk tamu yang disediakan di area luar pintu.

Cara menuju Istana Maimoon, pelancong yang datang dari luar kota atau bandara harus menaiki Kereta Api (KA) menuju stasiun KA Lapangan Merdeka, dari Lapangan Merdeka naik becak bermotor ke Jl. Brigjen Katamso, dengan tarif sekitar Rp. 20.000, turun di depan Istana Maimun.

-

Arsip Blog

Recent Posts