Gadis-gadis Cantik Belanda Promosikan Batik Khas Indonesia

Jakarta - Makin banyak kaum muda Belanda yang mengenal dan menyukai seni dan budaya Indonesia. Ini tak lepas dari peran masyarakat Indonesia dan juga Kedutaan Besar RI yang giat memperkenalkan kekayaan budaya nusantara di Negeri Kincir Angin itu.

Peran tersebut secara rutin mereka wujudkan dalam perayaan tahunan "Indonesian Day." Kali ini, “Indonesian Day 2015” yang digelar oleh Yayasan Bunga Sepatu tersebut dihadiri lebih dari 200 orang, demikian ungkap KBRI Den Haag.

Bertempat di Heerbeeck College, Kota Best, pada 17 Mei 2015, berbagai tarian daerah, Pencak Silat dan angklung dimainkan oleh tidak saja masyarakat Indonesia tetapi juga masyarakat Belanda yang tinggal di kota tersebut.

Dibuka dengan tarian dari Sumatra Barat, Indang Badinding yang dipentaskan oleh kelompok tari Permata, acara dilanjutkan dengan penampilan pencak Silat yang dipentaskan oleh masyarakat Indonesia di Belanda yang tergabung dalam Permasit.

Penonton yang berada di aula Sekolah Menengah Heerbeeck tersebut juga dimanjakan dengan penampilan tarian dari Sumatra Utara, Sirahut Soban. Selain dua tarian dari Sumatra, juga ditampilkan tari dari Betawi, yakni Topeng Betawi, Kicir Kicir, Renggong Manis dan Lenggang Kembang yang ditarikan oleh para penari dari Wahana Budaya Nusantara.

Kali ini penari-penari cantik dari Belanda turut mementaskan tarian dengan gerakan lincah dinamis tersebut. Sedangkan dari Jawa Timur diwakili tari Jejer Jaran Dhawuk.

Kemeriahan acara ini juga diwarnai dengan penampilan fashion show oleh lima gadis remaja yang memperagakan berbagai kain Batik yang ditampilkan secara unik dan menarik. Diiringi musik kendang, para gadis remaja itu berlenggak lengok dengan luwesnya di depan para pengunjung.

“Tidak lengkap rasanya jika Indonesian Day tidak menampilkan musik tradisional Indonesia,” kata Ine Waworuntu, penggagas acara. Maka dalam acara tersebut juga ditampilkan pertunjukan angklung.

Para pemain angklung ini khusus didatangkan dari kota Eindhoven. Lagu-lagu yang mereka tampilkan juga dari Aceh sampai Papua, antara lain Bengong Jeumpa, Tak Tong Tong, Dayuang Palinggang, Helarotane, sampai Yamko Rambe Yamko.

Kemeriahan acara dilengkapi dengan adanya bazar makanan dan souvenir khas Indonesia. Berbagai kain Batik, topeng, hiasan rumah, sampai pohon cabe rawit turut dijual.

Para pengunjung juga dapat menikmati Nasi Goreng, Nasi Kuning, Empek-Empek, Bakso, Sate Ayam, Sate Kambing, Sate Padang, Gado-Gado sampai aneka makanan kecil termasuk berbagai sambal.

Wakil Walikota Best, Peet van de Loo, dalam sambutan pembukaan menyampaikan bahwa kegiatan memperkenalkan budaya Indonesia ini sangat penting untuk terus mendekatkan hubungan antar masyarakat Indonesia dengan penduduk kota Best.

Van de Loo menyadari bahwa banyak warga di kotanya yang mempunyai ikatan dengan Indonesia, sehingga hubungan baik perlu terus dibina salah satunya melalui seni budaya.

Sementara itu Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang selama ini sudah terjalin dengan kota Best, dan mengharapkan kerjasama ini akan terus berlangsung di masa yang akan datang.

Secara khusus juga disampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Bunga Sepatu yang terus aktif mempromosikan Indonesia di kota Best.

Selain sedikit menceritakan sejarah kota Jakarta sejak jaman Belanda, Ibnu juga menceritakan kesenian yang dipengaruhi oleh budaya Eropa seperti Keroncong Tugu yang dipengaruhi oleh Portugis dan Tanjidor yang ada pengaruh Belanda. Ibnu juga mempromosikan berbagai kuliner khas Indonesia seperti Kerak Telor dan Gado-Gado

Selain membuka acara, Ibnu juga sempat berbincang-bincang dengan masyarakat Belanda di kota tersebut yang mempunyai hubungan dengan Indonesia.

Salah satunya dengan Henny Damen dari Stedelijk College, yang mengatur pertukaran pelajar dengan salah satu sekolah di Yogyakarta. Henny dengan bangga menceritakan kegiatannya dalam program pertukaran antar sekolah, termasuk program sosial untuk membantu salah satu panti asuhan di Yogyakarta.

Indonesian Day yang digagas oleh Yayasan Bunga Sepatu (Stichting Hibiscus) pimpinan Ine Waworuntu merupakan kegiatan tahunan yang didukung oleh Pemerintah Kota Best.

Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya dari KBRI Den Haag, Azis Nurwahyudi, mengungkapkan bahwa rangkaian acara itu, selain menampilkan tari dan musik, dan pameran foto, akan diteruskan dengan business dinner dengan mengundang para pengusaha lokal pada September mendatang.

-

Arsip Blog

Recent Posts