Purbalingga Gelar Festival Kothekan Lesung

Purbalingga, Jateng - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Purbalingga akan menggelar festival kothekan lesung pada Ahad, 24 Mei 2015. Festival yang akan dilangsungkan di obyek wisata Goa Lawa ini bakal diikuti oleh 18 kelompok seni kothekan lesung dari 18 kecamatan di Purbalingga.

"Festival ini baru pertama kali digelar. Dipastikan unik dan menarik," kata Kepala Dinbudparpora Purbalingga, Subeno, Selasa, 19 Mei 2015.

Ia mengatakan penggelaran festival ini, selain bertujuan melestarikan tradisi masyarakat pedesaan, dijadikan daya tarik atraksi wisata di obyek wisata Goa Lawa. Pemain khotekanlesung dalam festival nanti bukan hanya ibu-ibu yang sudah berusia lanjut, tapi juga kalangan remaja.

“Melestarikan tradisi budaya dengan bermain lesung tidak membuat tangan para wanita terluka, tapi justru menggugah nilai seni tradisi yang sudah nyaris punah,” ujanya.

Menurut Subeno, lesung merupakan tempat menumbuk padi yang terbuat dari batang pohon. Adapun penumbuknya adalah batang kayu yang disebut alu.

Dulu, kata Subeno, para petani menggunakan lesung untuk menumbuk padi menjadi beras. Saat itu mereka masih menggunakan ani-ani sebagai alat panen padi. Keseharian para petani menumbuk padi itu juga diselingi dengan sejumlah hiburan untuk menghilangkan kejenuhan. Kothekan lesung adalah salah satunya.

Sambil menumbuk padi, Subeno melanjutkan, para petani memukul-mukulkan alu pada lesung secara berirama. Dengan begitu, tercipta irama tabuhan yang menarik dan para petani pun akan bersenandung untuk mengiringi irama itu. Mereka juga akan menggerakkan badan sambil mengikuti alunan irama. "Suasana bekerja pun akan menjadi lebih menyenangkan karena pekerjaan dilakukan dengan penuh kegembiraan dan kebersamaan,” kata Subeno.

Namun sekarang, ujar Subeno, lesung tergantikan oleh mesin penggiling padi modern. Para petani pun beralih ke alat yang lebih efisien ini dan meninggalkan lesung yang dulu menemani keseharian mereka. "Tidak lagi terdengar senandung kothekan lesung, berganti dengan suara mesin diesel penggiling padi modern."

-

Arsip Blog

Recent Posts