Karnaval Budaya Meriahkan Hari Buruh di Purwakarta

Purwakarta, Jawa Barat - Puncak peringatan hari buruh di Kabupaten Purwakarta diisi dengan kegiatan helaran budaya. Ragam seni budaya nusantara, ditampilkan oleh perwakilan buruh. Acara dilangsungkan Sabtu (9/5/2015) malam itu, menyedot perhatian ribuan orang.

Ada 20 Pengurus Unit Kerja (PUK) yang ikut tampil. Misalkan buruh dari PUK PT. Hino Motor Indonesia menampilkan seni budaya Provinsi Papua. PUK PT. Nissan Motor menampilkan seni budaya Bali. Begitupun yang lainnya.

Tak hanya itu, karnaval juga dimeriahkan ratusan seniman di lima kabupaten di Jawa Barat. Diantaranya seniman Kuda Renggong Sumedang, Sisingaan dari Subang, Surak Ibra dari Garut, Bebegig dari Kabupaten Ciamis dan Genye dari Purwakarta sendiri.

Puluhan seniman tamu undangan dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menampilkan seni budayanya yaitu Kentongan. Di barisan akhir, puluhan buruh melengkapi dirinya dengan atribut kertas karton dan spanduk yang dipenuhi tuntutan terkait nasibnya. Seolah ajang karnaval ini dipergunakannya untuk menyampaikan aspirasi, namun dengan damai.

Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyambut baik gelar budaya yang diinisiasi buruh ini. Dedi pun tak mau ketinggalan ikut karnaval dengan menaiki kendaraan aksi buruh dibarisan paling depan didampingi Bupati Banyumas, Achmad Husein dan Ketua FSPMI Pusat, Said Ikbal.

Menurut Dedi, karnaval ini bentuk lain para buruh dalam menyampaikan pesan aspirasinya kepada Pemerintah yang dinilainya elegan dan estetis. Jadi, setiap upaya menyampaikan pesan buruh, menurutnya tak mesti dalam satu gerakan yang bersifat masif.

"Intinya kan tuntutan kesejahteraan buruh bisa sampai pada Pemerintah. Nah, kalau caranya simpatik seperti ini, sehingga masyarakat pun ikut gembira, kita pun Pemerintah menerima dengan baik,” kata Dedi.

Dedi pun mengklaim, gerakan buruh dengan karnaval budaya skala besar ini, baru kali terjadi di Purwakarta, termasuk di Indonesia. Kepedulian buruh purwakarta atas gelaran budaya ini ditunjukkan dengan partisipasi menyumbangkan dana.

"Mereka mengalokasikan 100 juta untuk menggelar ini bareng dengan kita. Luar biasa kan, kedepan kita siapkan lagi dengan baik dengan skala lebih besar. Jadi ini kenduri tahunan buruh yang baik bukan dengan demo,’ katanya.

Tak hanya karnaval budaya saja, menginjak malam hari, acara dilanjutkan dengan pagelaran wayang golek yang menampilkan tiga dalang sekaligus dari tatar Sunda. Du Putra almarhum maestro dalang wayang golek, Asep Sunandar tampil, yakni dadan Sunandar dan Yogaswara Sunandar. Satu lagi Awan Dede Amung Sutarya. Ketiganya menghipnotis ratusan warga dalam cerita wayang golek yang digelar di alun-alun Bale Gede Maya Datar Purwakarta.

-

Arsip Blog

Recent Posts