Gunung Sugih, Lampung - Gelar Budaya Begawi Adat Mewaghi merupakan bukti keseriusan kepala daerah dan masyarakat Lampung Tengah melestarikan tradisi, seni budaya sekaligus mengangkat citra pariwisata, ungkap Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran Kemenbudpar.
"Kepala daerah dan masyarakatnya adalah pemilik suatu destinasi karena daya tarik wisatanya di daerah mereka sendiri," kata Sapta hari ini.
Oleh karena itu upaya melestarikan budaya, mengangkat citra pariwisata haruslah inisiatif dan upaya dari daerah itu sendiri untuk mempromosikannya baik di dalam maupun luar negeri.
Gelar Budaya Lampung Begawi Adat Mewaghi atau upacara mengangkat saudara yang dilakukan pemkab Lampung Tengah dapat mengangkat tradisi dan budaya daerah itu.
Upacara ini melibatkan musyawarah penyimbang Pemangku Adat dari sembilan marga yang memberikan gelar Suttan Jaya Negara Mega Sakti pada Sapta Nirwandar.
Selain Sapta, Bupati Lampung Tengah Mudiyanto juga dianugerahi Gelar Suttan Pengiran Abdi Negara Mega Sakti.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda Olahraga dan Seni Budaya Lampung Tengah M. Hidayatulah mengatakan upacara mengangkat saudara ini mempersatukan marga Saibatin dan Pepadun.
Ke depannya upacara kebesaran (Begawi) yang memuat juga prosesi upacara turun mandi Turun Mandi dan Mepadun, serta berbagai tarian adat ini diharapkan mampu menjadi daya tarik wisata yang mendorong pelestarian tradisi dan budaya.
Bupati Lampung Tengah Mudiyanto Thoyib mengatakan masyarakat Lampung yang datang dari suku Jawa seperti dirinya maupun dari Bali dan suku lainnya di pulau Sumatra dapat berkarya optimal di Lampung.
"Kami harapkan kaum pendatang juga melestarikan bahasa dan tradisi adat Lampung. Harus ada perda dimana tiap Jumat misalnya bahasa Lampung digunakan oleh seluruh masyarakat," kata Mudiyanto.
Dia juga berharap ornamen Siger misalnya ditonjolkan pada bangunan rumah atau gedung sehingga ada keunikan saat wisatawan datang ke Lampung Tengah. (Hilda Sabri Sulistyo)
Sumber: http://web.bisnis.com