Surabaya, Jatim - Wartawan senior Sofyan Lubis kembali meluncurkan buku. Kali ini dia mengangkat pantun yang menjadi salah satu budaya khas Melayu. Bertempat di Balai Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Surabaya kemarin siang (16/7), Sofyan tidak hanya memperkenalkan buku, tapi juga mengajak tamunya terlibat dengan maju ke depan dan membacakan pantun karyanya.
Salah satunya adalah Farid Syamlan, ketua Bengkel Muda Surabaya, yang membacakan tiga pantun karya Sofyan. "Tiga saja. Pantunnya bagus-bagus, nanti keterusan," kata Djadi Galajapo yang menjadi pembawa acara.
Ada sekitar 400 pantun dalam buku pria kelahiran Medan, 22 November 1941, tersebut. Di beberapa bagian, terselip kartun yang memancing senyum pembaca.
Menurut Sofyan, pantun yang dibukukan banyak dipakai di kehidupan sehari-hari. Namun, ada juga yang baru dibuatnya. Tidak semua pantun menggunakan kaidah, seperti terdiri atas empat baris atau dengan rima tertentu. Karena itu, dia menyebutnya sebagai pantun asal-asalan. "Saya berharap nanti orang tak perlu susah kalau mau mengucapkan selamat. Cukup baca buku ini," begitu tulisnya pada kata sambutan.
Buku bersampul hitam dan bergambar wajah Sofyan tersebut berisi 130 halaman. Yang dibahas bermacam hal. Namun, isinya lebih banyak tentang hari besar keagamaan. Misalnya, Idul Fitri dan Imlek. Beberapa hal umum, seperti ucapan ulang tahun dan terima kasih, juga tak luput jadi topik permainan kata pria yang menjadi wartawan sejak 1962 tersebut.
Itu bukanlah buku pertama pria yang pernah menjadi ketua umum PWI Pusat periode 1993-1998 tersebut. Pada 2009, dia merilis buku berjudul Wartawan? He He He tentang perjalanannya sebagai wartawan.
Sofyan mengatakan, menulis buku, bahkan menjadi wartawan, bukanlah cita-citanya.. "Saya ingin jadi jenderal. Tapi, gagal masuk secaba (sekolah calon bintara). Sekarang malah jadi wartawan," katanya, lantas tertawa. (any/c6/ttg)
Sumber: http://www.jawapos.com