Sendawar, Kalimantan Timur - Bupati Kutai Barat (Kubar) Ismael Thomas menegaskan pemkab bersama masyarakat siap mengawal pembangunan serta melestarikan lingkungan adat budaya dan upacara adat, salah satunya Kuangkay. “Acara Kuangkay ini merupakan ciri khas Dayak Tonyoi Benuaq dan Bentian yang mesti dilestarikan. Ke depannya dapat menambah devisa dan kemajuan daerah dari segi wisata,” kata Bupati Ismael Thomas pada upacara adat Kuangkay (pemotongan kerbau) di Kampung Belusuh, Kecamatan Siluq Ngurai, Kabupaten Kutai Barat Propinsi Kalimantan Timur, Jumat (20/11).
Bupati mengatakan, puncak acara potong kerbau ini merupakan upacara untuk membalas budi kepada keluarga yang telah meninggal. “Acara ini bukan sekadar untuk bersenang-senang. Namun untuk mengurangi beban moril bagi keluarga yang ditinggalkan,” jelasnya.
Selain itu, Bupati juga mengharapkan agar terus bersama-sama mengembangkan adat budaya maupun dari segala potensi yang ada di Kubar. “Pengembangan, peningkatan, dan mendorong kesejahteraan bukan hanya dari segi materiil, tapi juga dari segi spiritual,” katanya. Pengembangannya, sambung bupati, akan memberikan kemudahan bagi anak-anak kita serta memberikan kesempatan dan pembinaan kepada anak lokal Kubar, sesuai visi Pemkab Kubar, Kubar yang masyarakatnya sejahtera, cerdas, sehat, dan produktif berbasiskan ekonomi kerakyatan.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, banyak perusahaan yang berkembang, baik pertambangan maupun perkebunan, diharapkan agar dapat bersinergi dengan masyarakat untuk mendukung kegiatan adat budaya. Namun, butuh keaktifan dari masyarakat dalam mencari dukungan dari perusahaan disekitar kampung. “Bila tidak diberitahukan kepada perusahaan kalau ada acara seperti ini, maka mereka mungkin tidak dapat turut berpartisipasi atau mendukung acara adat ini,” jelasnya.
Selain itu, seperti yang biasa dilakukan acara Kuangkay diharapkan dapat menopang masyarakat untuk tetap melestarikan adat budaya. “Bila ada tetangga atau saudara yang kesulitan, tanpa diminta pun hati nurani kita tidak membiarkan dan akan berinisiatif untuk membantu. Karena hal ini sudah merupakan watak masyarakat kita dari dulu. Apalagi jika kita mempunyai kelebihan, agar dapat ‘ringan tangan’ membantu,” tambahnya. (hms11)
Sumber: http://www.kaltimpost.net