Jambi - Museum Negeri Jambi menjadi arena berkumpulnya alat musik nusantara dalam semingu ini. Alar-alat musik tradisional dari daerah lain sengaja dipajang di sana pada acara Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional Nusantara dengan tajuk Harmoni Nusantara.
Acara tersebut secara resmi dibuka Sekda Provinsi Jambi Syahrasaddin yang mewakili Gubernur Hasan Basri Agus (HBA), Sabtu (15/10). Ratusan orang, baik pelajar sekolah maupun masyarakat umum hadir menyaksikan gelaran acara pembukaan tersebut.
Koleksi alat musik tradisional yang dipamerkan berasal dari 25 museum negeri dan tiga museum khusus di Indonesia. Sebanyak 180-an alat musik dipajang di bangunan gedung samping museum.
Syahrasaddin mengatakan, Museum Negeri Jambi selama satu mingu akan menjadi miniatur Indonesia yang menampilkan khasanah budaya dari pelosok negeri. "Kita bisa melihat alat musik se-Indonesia, dari seluruh provinsi di luar Jambi," ujar Syahrasaddin.
Dia pun seolah berpromosi kepada khalayak umum, bahwa sekaranglah saatnya melihat secara langsung alat musik Indonesia. "Kalau ingin lihat, datang ke museum. Hanya ada waktu satu minggu ini," jelasnya.
Syahrasaddin mengatakan, kini saatnya melestarikan lagi alat musik tradisional. "Karena alat musik tradisional sudah tersisihkan," ucapnya.
Sementara itu Dirjend Sejarah dan Kepurbakalaan yang diwakili Direktur Permuseuman, Intan Mardiana, yang menghadiri pembukaan mengatakan, acara ini merupakan satu cara mengenalkan keanekaragaman budaya bangsa, terutama alat musik tradisional. Alat musik tradisional sendiri telah ada sejak zaman nenek moyang.
Event tahunan ini, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Didy Wurjanto, bisa sangat berguna melestarikan alat-alat musik tradisional yang hampir hilang. Acara yang sama, sebelumnya digelar di Museum Nasional Jakarta. "Untuk di Jambi ini merupakan yang kedua," jelasnya.
Pada acara pembukaan, kepala-kepala museum dari daerah lain juga datang. Antara lain Nagroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Bengkulu, Lampung, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), Bali, Kalimantan Tengah (Kalteng), Maluku, Papua dan beberapa daerah lain. "Peserta kemarin yang datang membengkak," ujar Didy.
Pameran tersebut pun membuat masyarakat Jambi antusias menyaksikannya. "Belum pernah lihat sasando, itu baru tahu sekali," kata Putra, siswa SD 15 Kota Jambi.
Sumber: http://jambi.tribunnews.com