Denpasar, Bali - Pemerintah Prancis menawarkan kerja sama yang bisa digarap ke depannya dengan Bali dalam bidang kebudayaan, pariwisata dan kelautan termasuk pelestarian lingkungan di kawasan pesisir.
Penawaran kerja sama itu dilontarkan Konselor Kerja Sama dan Kebudayaan Kedutaan Prancis di Jakarta, Dr Bertrand de Hartingh, saat diterima Kepala Dinas Kebudayaan Bali I Ketut Suastika SH di Denpasar Selasa.
Jika kerja sama itu bisa berjalan dan terealisasi, banyak hal positif bisa dilakukan kedua belah pihak, karena Prancis maupun Bali merupakan gudanyanya kebudayaan dunia dan menjadi daerah kunjungan turis asing.
Bertransd mengatakan, pihaknya siap menyelenggarakan Festival Kebudayaan Prancis di Bali tentu dengan mengetengahkan berbagai hal yang tentunya tidak ada di Pulau Dewata untuk saling mengisi terhadap hal yang positif.
Prancis juga bersedia memberikan pelatihan kepada pekerja untuk menjadi tenaga terampil dalam bidang pariwisata, dan hal itu penting artinya karena Bali menjadi daerah kunjungan wisatawan mancanegara.
Disamping itu pula, Pemerintah Prancis siap mendirikan pusat pelatihan, penelitian dalam bidang kelautan, dan lembaga ini juga memberikan pengetahuan dibidang pelestarian lingkungan yang ada, kata Bertrand.
Ia menyebutkan bahwa, dirinya datang ke Bali sebagai utusan negerinya untuk memberikan penghargaan tertinggi dalam bidang kebudayaan dan sastra kepada Dewa Putra Diasa, seniman kelahiran Payangan Gianyar, Bali.
Pria yang menekuni seni budaya ini dinilai secara terus menerus, sejak menjadi petugas kebudayaan di Prancis hingga sekarang bahkan terakhir melakukan misi kesenian Bali dengan keliling Prancis selama satu bulan Agustus 2011.
Kepala Dinas Kebudayaan Bali, Ketut Suastika menyambut baik ajakan Pemerintah Prancis yang mengajak kerja sama di tiga hal tersebut karena sangat berkaitan erat dengan potensi yang dikembangkan di Pulau Dewata.
Bali memerlukan semua itu dan mudah-mudahan rintisan kerja sama tersebut bisa menjadi kenyataan, kata Suastika yang mengaku siap membuat rancangan apa-apa yang diperlukan Bali dalam merealisasi program tersebut.
Sumber: http://www.antaranews.com