Sleman, DIY - Untuk kembali menghidupkan kembali nilai-nilai budaya serta potensi wisatanya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman menggelar festival Budaya Bumi Merapi dan tur jelajah melewati kawasan bekas aliran lahar dingin Merapi.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menuturkan Festival Budaya Bumi Merapi akan diperuntukkan bagi enam kecamatan yang terkena dampak erupsi Merapi 2010 lalu yakni Cangkringan, Turi, Pakem, Ngemplak, Ngaglik dan Tempel.
Festival ini akan digelar 19-20 November 2011. Pada hari pertama perayaan festival, akan digelar kirab budaya dan festival dolanan anak yang selama ini hidup seperti jathilan.
"Dalam kirab itu warga akan mengenakan pakaian serba batik," kata Shavitri Selasa 11 Oktober 2011. Kirab akan dimulai dari Lapangan Harjobinangun menuju pusat kegiatan di Lapangan Candibinangun.
Untuk festival dolanan anak-anak akan diikuti oleh siswa-siswa SD di enam kecamatan peserta Festival Budaya Bumi Merapi. "Erupsi menyebabkan anak-anak ketakutan dan tak bisa bermain. Padahal apa yang dimainkan anak-anak itu adalah juga kekayaan tradisi-budaya. Ini menjadi ruang lagi untuk membangkitkan seni traditional yang sarat nilai itu,"
Selain festival budaya, untuk menggeliatkan kepariwisataan di Sleman agenda tahunan Tour De Merapi (TDM) yang digelar pada 30 Oktober 2011 akan dibuat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Shavitri mengungkapkan TDM 2011 akan menempuh jarak 100 kilometer menggnakan motor. "Wilayah Sleman Barat, Timur, Tengah dan Utara akan kami lalui dengan menempuh beberapa obyek wisata yang ada di wilayah tersebut. Sehingga, akan semakin mendekatkan obyek wisata di Sleman bagi peserta," kata dia Pada tahun ini TDM juga akan menempuh lava tour di lereng Merapi, yakni Bronggang - Huntara Plosokerep - Kali Kuning dan Museum Gunung Merapi.
Sekretaris Daerah Sleman Sunartono mengatakan saat ini pemerintah kabupaten tengah berbenah demi menggeliatkan sector pariwisata Sleman setelah erupsi Merapi. Pembenahan wisata dilakukan sesuai dengan karakter budaya yang ada di masyarakat.
“Kami pun membentuk Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) atau Sleman Tourism Board agar bisa menciptakan peluang meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Sleman,” kata dia.
BPPS ini bertugas melakukan penggalangan dana diluar APBD maupun APBN. Lembaga ini nantinya juga akan melakukan riset mengenai kepariwisataan. BPPS terdiri dari 9 orang yang berlatar belakang berbeda yakni wakil asosiasi kepariwisataan, profesi, penerbangan dan akademisi pariwisata. "Mereka bukan sub ordinat Pemda maupun SKPD. Namun, BPPS nantinya akan koordinasi dengan Disbudpar Sleman untuk bersama mempromosikan pariwisata di Kabupaten Sleman,"
Sumber: http://www.tempointeraktif.com