Luwuk, Sulteng - Tiga cerita rakyat lokal di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, masuk dalam data base pariwisata nasional sebagai bagian dari promosi wisata di daerah itu.
"Cerita rakyat merupakan kekayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Di samping perlu dijaga dan dilestarikan, juga perlu dipromosikan untuk tujuan penguatan nilai-nilai budaya daerah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banggai Hamzah Unok di Luwuk, Selasa (4/10).
Kisah tentang air terjun Hanga-hanga yang berasal dari pulau Banggai (Kabupaten Banggai Kepulauan) dipindahkan oleh seorang wanita sakti yang mendapati suara gemuruh air terjun mengusik tidur bayinya. "Cerita ini menggambarkan hubungan antara ibu dan anak yang kuat serta pemberian perlindungan terhadap anak-anak manusia," kata Hamzah.
Cerita lain yang diangkat oleh pemerintah Banggai sebagai bagian promosi wisata derah adalah kisah kepahlawanan Djanggo Pute (janggut putih) dan Djanggo Item (janggot hitam) serta Tumai Matubu dari Tambunan yang melawan kolonial Belanda di wilayah Kecamatan Pagimana (135 kilometer arah utara Luwuk, Ibu kota Banggai).
Ada juga kisah pendekar Unjok di Kecamatan Batui (60 kilometer arah selatan Luwuk) yang berhasil menyelematkan raja Banggai saat konflik dengan kerajaan Ternate. "Cerita rakyat tersebut masi dapat kita dengar terutama dari orang di pedesaan. Bererapa cerita rakyat lainnya sedang diteliti untuk dijadikan sebagai kajian sejarah," ujar Hamzah.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com