Semarang, Jateng - Universitas Negeri Semarang menggelar kolaborasi budaya tradisional Jawa Tengah dengan Jawa Timur, Selasa, bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kolaborasi budaya dua daerah tersebut diawali dengan arak-arakan ratusan mahasiswa dari kedua perguruan tinggi itu dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes, dengan mengenakan pakaian tradisional.
Iringan musik tradisional kedua daerah terdengar dalam arak-arakan yang mengelilingi kampus yang terletak di kawasan Sekaran, Semarang, kemudian berhenti sejenak di halaman Rektorat Unnes. Kedua perguruan tinggi menampilkan berbagai tarian tradisional, seperti jathilan yang berasal dari Jateng dan kesenian reog yang berasal dari Jatim, lengkap dengan pernak-pernik khas kesenian itu.
Menurut Ade Riyanto, Ketua Panitia Kegiatan "Bulan Bahasa dan Seni 2011" Unnes, arak-arakan tersebut merupakan bentuk apresiasi kebudayaan tradisional dari dua daerah, yakni Jateng dan Jatim.
"Kami ingin masyarakat mengenal bagaimana Indonesia memiliki kebudayaan tradisional yang begitu indah dan sarat nilai yang mungkin belum banyak diketahui dan dipahami oleh masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, sasaran kegiatan tersebut memang mahasiswa, karena mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang perlu ditanamkan rasa kecintaan terhadap kebudayaan yang dimiliki bangsanya.
Kerja sama FBS Unnes dengan Unesa, kata dia, merupakan bukti sinergitas dua perguruan tinggi untuk sama-sama peduli dalam upaya melestarikan kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki.
Arak-arakan yang mengangkat tema "Semar-Baya Ngulandara Budaya", kata mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unnes itu, melibatkan sebanyak 100 mahasiswa dari Unnes dan sekitar 60 mahasiswa dari Unesa.
Makna dari "Semar-Baya", kata dia, merupakan perpaduan kata Semarang dan Surabaya, yang "ngulandara budaya", atau diartikan berkelana untuk mengenalkan kebudayaan khas yang dimiliki daerahnya.
Selain arak-arakan, Ade mengatakan, kolaborasi budaya itu ditampilkan dalam berbagai kegiatan, seperti pertunjukan teater yang dimainkan mahasiswa Unesa, dan pementasan tarian khas kedua daerah.
Sumber: http://www.antaranews.com