JFW 2011 Tampilkan Karya Busana 53 Desainer

Yogyakarta - Pagelaran Jogja Fashion Week 2011 akan menampilkan karya-karya busana terbaik dari 53 desainer terpilih bertema "In Vintage" di Jogja Expo Center Yogyakarta, 2-6 November 2011.

"Kegiatan fashion tahunan itu sebagai fasilitator antara perajin dengan desainer dan desainer dengan konsumen yang mengusung etnik lokal," kata Ketua Panitia Pelaksana Jogja Fashion Week (JFW) 2011, Afif Syakur di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, kegiatan tersebut akan diikuti 53 peserta yang telah diseleksi dari sekitar 80-an peserta yang mendaftar, yang diharapkan dapat ikut membantu mewujudkan Yogyakarta sebagai gerbang fashion nusantara.

"JFW 2011 dengan konsisten mempertahankan hasil karya luhur tradisi budaya bangsa Indonesia dan meningkatkan produk dalam negeri pada kelestarian alam semesta," katanya.

Ia mengatakan tema besar yang diambil tetap unsur kelokalan nusantara yaitu batik dengan unsur etnik yang menarik di tengah semakin pesatnya perkembangan industri fashion yang juga dapat mendukung dunia pariwisata.

"Karya busana tidak lepas dari garis rancangan individual, sehingga ciri khas dari masing-masing perancang yang akan keluar merupakan ujung tombak kesuksesannya," katanya.

Menurut dia, fashion saat ini bukan sekadar tontonan, tetapi bisa dinikmati. Dengan adanya JFW akan terjadi ekspansi produk karena desainer akan berlomba-lomba mencari ajang promosi dan presentasi.

"Tema `In Vintage` merupakan kekuatan tradisi masa lalu yang megah dan mewah dalam garis rancang populer `ready to wear`, bersaing dalam kualitas di pasar bebas lokal maupun internasional. JFW akan meneruskan konsep gelar busana siap pakai yang dibalut nuansa `vintage` yang `eco-fashion`," katanya.

Dengan adanya tampilan busana karya masing-masing desainer yang terlibat diharapkan dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan pangsa pasarnya masing-masing sehingga akan menonjolkan daya saing yang sehat dan berorientasi bisnis, efisien, dan ekonomis.

"Rangkaian acara JFW meliputi pameran dagang, lomba cita busana, karnaval, dan peragaan busana. Kami bercita-cita desain etnik lokal yang kita miliki dapat `go national` dan `go international," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts