Dua Candi di Padang Lawas Terancam Roboh

Medan, Sumut - Dua candi di Kabupaten Padang Lawas, yakni Candi Tandihat-I dan Candi Sangkilon, terancam hilang jika tidak segera direstorasi. Kondisinya kini memprihatinkan dan nyaris roboh lantaran tidak dipelihara secara memadai.

Candi Tandihat-I terletak di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, sekitar 35 kilometer dari Gunung Tua ke Sibuhuan, ibu kota Padang Lawas. Letaknya hanya beberapa puluh meter dari Sungai Barumun.

Bangunan utama candi masih utuh berbentuk persegi. Namun, bagian atas atau puncak candi roboh. Ketiga perwaranya nyaris tak terlihat lagi lantaran tertimbun tanah. Ada gundukan tanah yang menimbun nekara dan umpak batu candi.

"Masih bisa dilacak," kata peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial (PUSSIS) Universitas Negeri Medan, Erond L Damanik, di Medan, Jumat (14/10/2011).

Bagian benteng candi, kata Erond, ditumbuhi rumput liar. Binatang ternak warga, seperti kerbau, bebas berkeliaran di sana.

Dia khawatir jika tidak segera dipugar dan direstorasi, maka candi akan roboh. Jika candi roboh, maka hal itu akan menyulitkan proses restorasi karena arsitektur candi dan bentuknya sulit direkonstruksi.

Nasib Candi Sangkilon juga tak jauh berbeda. Candi ini berada di Sungai Sangkilon di Desa Sangkilon, Kecamatan Lubuk Barumun, Kabupaten Padang Lawas, kira-kira 52 kilometer dari Gunung Tua ke Sibuhuan. Candi itu masih berdiri tegak, tetapi hanya berupa dinding candi di sebelah barat dan utara. Sementara itu, sisi selatan dan atapnya sudah roboh.

Posisinya terjepit oleh perkebunan kelapa sawit yang banyak ditanam di sekelilingnya. Bahkan, sebatang pohon jambu tumbuh subur di tengah candi. Di celah-celah lapisan candi, tumbuh benalu yang sewaktu-waktu dapat merobohkan bangunan candi.

Di sekitar dua candi itu sebenarnya terdapat total 16 candi. Dua candi lain telah direstorasi. "Semestinya, Candi Sangkilon dan Tandihat-I juga bisa segera direstorasi," kata Erond.

-

Arsip Blog

Recent Posts