Yogyakarta - Berbagai komunitas di kawasan Malioboro menyiapkan Festival Apeman selama sekitar hampir dua pekan dimulai pada 23 Juni hingga 6 Juli untuk menyambut wisatawan yang datang ke kawasan tersebut.
"Terdapat berbagai rangkaian kegiatan dalam festival tersebut sebelum digelar acara puncak berupa kirab apem pada 6 Juli," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Syarif Teguh di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, tradisi festival apeman tersebut sudah digelar secara rutin selama tiga tahun terakhir oleh komunitas di Malioboro. Selain untuk menyambut wisatawan, kegiatan tersebut juga merupakan tradisi masyarakat menjelang Bulan Puasa.
Kaum ibu dari komunitas Malioboro akan mulai membuat apem atau makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan pada 3-5 Juli yang kemudian dibagikan kepada pengunjung.
Selain membuat apem untuk pengunjung, kaum ibu tersebut juga akan membuat sebanyak 2.013 buah apem yang akan dikirab dalam acara puncak. Kirab apem tersebut akan dilaksanakan dari Kantor UPT Malioboro hingga Komplek Kepatihan.
Selain kirab apem, dalam festival tersebut juga dilaksanakan sejumlah rangkaian acara lain seperti pameran instalasi seni luar ruang, dan pertunjukan budaya di sepanjang kawasan Malioboro.
"Melalui kegiatan ini, kami tidak hanya ingin menunjukkan tradisi apeman saja, tetapi kegiatan ini merupakan simbol bahwa Malioboro merupakan pusat kebudayaan sejak dulu kala," katanya.
Syarif mengatakan, sepanjang Juni hingga Juli, terdapat sejumlah kegiatan di Malioboro dan sekitarnya yang diperkirakan akan menjadi magnet dalam mendatangkan wisatawan ke kawasan tersebut.
Kegiatan tersebut di antaranya, Pasar Kangen Jogja, Festival Malioboro, Festival Kesenian Yogyakarta yang dipusatkan di Pasar Ngasem, Karnaval Kejuangan, parade drum band dan sejumlah kegiatan lain.
Sumber: http://www.antaranews.com