Denpasar, Bali - Pengamat pariwisata Dewa Rai Budiasa melihat suasana perdesaan di Bali memiliki kekuatan magis sehingga mampu menarik wisatawan. "Komponen pariwisata harus kreatif menciptakan jalur pariwisata menarik agar lebih banyak turis asing datang sekaligus tinggal lebih lama menikmati keindahan panorama alam Pulau Dewata," katanya di Denpasar Jumat (14/6/2013).
Oleh karena itu, Dewa Rai meminta pelaku pariwisata pandai-pandai membaca keinginan konsumen terutama turis agar senang dan mau berada lebih lama tinggal di Bali, dengan membuka jalur pariwisata yang lebih menarik dan menyuguhkan sesuatu yang unik untuk orang asing.
Masyarakat dalam dan luar negeri yang berlibur tentu menginginkan hal baru yang bisa disaksikan dan dirasakan di daerah tempat perpelancongan ini. Oleh sebab itu, perlu diciptakan lintasan kunjungan wisata yang beraneka ragam.
Menurut Dewa Rai, pihaknya memiliki pemikiran dan merealisasikan sendiri terhadap tamunya untuk datang menginap di perkampungan sambil menyaksikan aktivitas masyarakat sekitarnya secara apa adanya.
"Saya punya pondok di kampung di Kecamatan Payangan (Kabupaten Gianyar) yang bisa menampung sejumlah turis asing. Mereka senang bermalam beberapa hari untuk menikmati kondisi kampung yang tidak pernah dirasakan di negaranya," katanya.
Turis yang menginap di rumahnya bisa menonton tari Barong atau tarian kemudian menyaksikan masyarakat yang sedang melakukan aktivitas seperti membuat banten, sarana upacara adat dan agama dan suasana lingkungan yang sejuk.
Wisatawan asing yang berlibur secara perorangan ke Bali tentu ingin bermalam sambil menikmati suasana hotel berbintang, kemudian pindah ke pondok wisata termasuk menginap di daerah perkampungan seperti di Payangan.
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mencatat jumlah turis yang datang langsung dari negaranya ke Bali selama Januari-April 2013 sebanyak 962.940 orang atau naik 5,17 persen jika dibandingkan perioda sama 2012 hanya 915.594 orang.
Sumber: http://travel.kompas.com