Jakarta - Menurut Alexander Hassim, sutradara dan koreografer tari dari Kinarya GSP, dewasa ini masyarakat sudah mulai mengapresiasi budaya lokal. Dikatakannya kalau hal itu disebabkan oleh negara Malaysia yang beberapa waktu lalu sempat mengklaim tarian dan budaya Indonesia.
"Buat saya pribadi kita harusnya berterima kasih dengan Malaysia. Orang-orang yang tadinya hanya diam saja, akhirnya jadi memberontak dan menaruh perhatian lebih," ungkapnya di sela-sela pertunjukan Pasundan Merona di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu (19/1).
Dia juga menambahkan, seharusnya orang-orang Indonesia jangan mudah terpancing emosi dalam menghadapi masalah ini. Justru hikmahnya adalah dengan sering adanya berita mengenai Malaysia yang mengklaim budaya Indonesia, secara tidak langsung bisa menjadi alat promosi Indonesia ke negara lain.
Dampak itu, ternyata juga cukup mempengaruhi kaum muda. Saat ini antusiasme anak-anak muda untuk bergabung dengan Kinarya GSP agar lebih mengenal tarian tradisional juga semakin baik.
Namun, menurut Alex (sapaan akrabnya) menangani anak-anak muda juga ada tantangannya. Dengan besarnya pengaruh televisi, membuat mereka jadi sulit menentukan ingin ke arah mana.
"Mereka meyaksikan tarian hiphop atau mungkin tarian seperti Cesar di televisi yang bisa mempengaruhi mereka. Dengan begitu, kita harus pelan-pelan mengarahkan mereka ke tarian tradisional," ujar Alex.
Oleh karena itu, Alex mengaku untuk anak-anak yang awal bergabung di Kinarya GSP tidak memiliki minat atau keahlian menari tradisional, maka mereka akan mengajarkan tarian tradisional dengan sentuhan modern terlebih dahulu. Setelah itu, baru pelan-pelan akan dikenalkan ke tarian tradisional klasik.
Alex, yang sudah 32 tahun bergabung dengan Kinarya GSP, mengatakan bahwa pentas Sri Mimpi tahun lalu juga cukup membuka mata dan pikiran anak-anak dari sekolah-sekolah swasta dan internasional dalam melihat kebudayaan Indonesia.
"Kita berinisiatif untuk menyediakan sekitar 20 kursi untuk anak-anak dari sekolah di setiap pertunjukan Sri Mimpi. Akhirnya setelah pertunjukan selesai banyak dari mereka yang menghampiri saya dan bilang sangat suka dengan persembahan dari GSP. Mereka tidak menyangka kesenian tradisional bisa semegah itu," terang Alex.
Lebih lanjut, Alex mengatakan bahkan Kinarya GSP menjadi inspirasi utama mereka saat mengadakan pertunjukan-pertunjukan di sekolahnya.
Sumber: http://www.beritasatu.com