Cirebon, Jabar - kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, di Keraton Kasepuhan Cirebon membuat banyak hidangan untuk dihidangkan pada acara puncak upacara panjang Jimat. Di dapur Mulud Keraton Kasepuhan pun tampak beberapa juru masak yang sibuk mengolah masakan.
Para juru masak tersebut adalah ibu-ibu pengajian di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan. Ibu-ibu yang memasak ini adalah wanita yang sudah lanjut usia. Karena jika sudah menapouse, wanita tersebut dianggap sudah suci.
Dari banyak hidangan salah satunya yang istimewa adalah nasi rasul atau nasi jimat. Nasi yang dibuat setahun sekali untuk disuguhkan pada peringatan tradisi muludan ini dimasak dengan cara tradisional menggunakan tungku dan minyak, tidak menggunakan air seperti biasanya.
Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat mengatakan bahwa nasi rasul dibuat dari beras yang khusus dan memiliki kesamaan dengan nasi kebuli.
Cara membuat nasi rasul menggunakan beras yang sudah siap dimasukan ke dalam tungku dan dimasak selama 7 jam agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Pada acara puncak, Nasi rasul tersebut akan dihidangkan dengan sedikitnya 25 kg ikan laut seperti ikan kakap dan tenggiri yang diawetkan dalam guci selama satu bulan atau disebut dengan ikan bekasem.
Sumber: http://www.tempo.co