Sleman, DIY - Kirab Budaya Gunungan Apem dalam rangka upacara adat "Saparan Ki Ageng Wonolelo" yang digelar masyarakat Desa Widodomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Jumat sore berlangsung meriah meskipin dibawah guyuran hujan deras.
Ribuan masyarakat setempat dan sejumlah wisatawan lokal antusias menyaksikan jalannya kirab dua gunungan apem dan kirab pusaka yang menyusuri jalan desa.
Masyarakat juga antusias ikut berebut ribuan apem yang disebar di depan makam Ki Ageng Wonolelo saat puncak acara.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, pemerintah daerah menyambut gembira pelaksanaan kegiatan upacara adat Saparan Wonolelo ini karena dapat dijadikan sarana untuk melestarikan budaya peninggalan para leluhur.
"Walaupun di tengah memasuki jaman yang modern, tradisi ini masih tetap dapat berjalan. Untuk itu diharapkan kegiatan ini dapat membawa kemajuan masyarakat Wonolelo Widodomartani Ngemplak," katanya.
Acara pendahuluan yang digelar di halaman Masjid Wonolelo ini dimeriahkan dengan penampilan tari golek dan frahmen yang menceriterakan perjalanan sejarah Ki Ageng Wonolelo.
Selanjutnya kirab benda-benda peninggalan Ki Ageng Wonolelo yang berupa Al Quran, Sajadah, kopiah (peci), tongkat, pakain, dan mustoko masjid, serta yang menjadi ciri khas upacara adat Wonolelo adalah dua gunungan apem.
Perlengkapan tersebut diarak keliling kampung di tengah guyuran hujan lebat yang menyertai perjalanan kirab menuju makam Ki Ageng Wonolelo.
Setelah diadakan upacara tahlil dan dzikir serta doa di makam, selanjutnya gunungan apem dibagikan kepada masyarakat yang telah memadati halaman makam, dan tidak memperdulikan hujan deras yang mengguyur sepanjang upacara adat berlangsung.
Selain dua buah gunungan apem yang diperebutkan di tengah halaman makam juga disediakan panggung apem tempat ribuan apem yang telah disiapkan warga Wonolelo untuk dibagikan kepada pengunjung yang datang dari wilayah Sleman bahkan banyak pula pengunjung dari luar Sleman.
Sumber: http://www.antaranews.com