Jakarta - Wisata budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta seperti magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Berbagai atraksi budaya seperti Festival Gamelan Yogyakarta menjadi salah satu pilihan untuk tempat berwisata. Kepala Pemasaran dan Inovasi Festival Edinburgh, James McVeigh mengatakan bahwa festival dapat menjadi satu atraksi yang menarik bagi wisatawan seperti yang Kota Edinburgh rasakan.
"Edinburgh merupakan kota kecil yang bersejarah dan menarik. Urban tapi dekat dengan alam. Di kota ini, Festival Edinburgh diselenggarakan. Begitupun dengan Yogyakarta," kata James saat jumpa pers di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Ia mengatakan bahwa wisatawan ingin merasakan suasana kota yang asli. "Yogyakarta memiliki aset yaitu seni dan budaya. Yogyakarta berpotensi seperti Edinburgh," pungkasnya.
Oleh karena itu, ia mengungkapkan salah satu cara untuk meningkatkan potensi Kota Yogyakarta yaitu mengelola festival-festival yang telah ada. Namun, untuk menjadi festival berkelas internasional seperti Edinburgh, menurut James, festival-festival yang ada harus berkerja sama dalam tim untuk mempromosikan satu identitas konsep festival.
"Kerja sama untuk membuat satu konsep festival. Kami memfasilitasi kerjasama lebih jauh antara pihak penyelenggara Festival Edinburghs dengan festival-festival di Yogyakarta," tambah Konsultan Industri Kreatif British Council, Valencia Hutabarat di Jakarta.
Sebelumnya, Valencia mengatakan bahwa British Council telah bekerja sama dengan berbagai festival terkenal di Yogyakarta sejak Juni 2014. Kerja sama tersebut bertujuan mengembangkan konsep promosi dan pemasaran mereka agar bertaraf internasional. Harapannya, citra “Kota Festival” bagi Yogyakarta dapat terealisasi.
Festival Internasional Edinburgh yang pertama kali digelar pada 1947 mulai mengusung landasan “menjembatani perkembangan manusia”. Dalam perkembangannya, festival ini melibatkan 12 festival besar, menghadirkan 25.000 seniman internasional, dan menarik 4 juta wisatawan.
Sumber: http://travel.kompas.com