Gelar Budaya Pemkab Bandung Lestarikan Seni dan Budaya Lokal

Soreang, Jabar - Pemerintah Kabupaten Bandung menggelar pameran seni dan budaya di Gedong Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung yang akan berlangsung pada 28 April-2 Mei 2015. Selain pameran, kegiatan bertajuk Gelar Budaya Sabilulungan tersebut diramaikan dengan berbagai perlombaan seni dan budaya Sunda.

Bupati Bandung Dadang Naser mengungkapkan, kegiatan tersebut digelar untuk melestarikan seni dan budaya Sunda seiring dengan derasnya kebudayaan modern. Dengan kegiatan itu, dia berharap agar masyarakat khususnya generasi muda tetap mencintai dan menjaga budaya lokal.

"Ini ada berbagai lomba, seperti lomba aksara Sunda, mendogeng dalam bahasa Sunda, dan juga lomba pupuh. Semuanya tentang kebudayaan Sunda," ujar Dadang, di sela Gelar Budaya, Selasa (28/4/2015).

Selain dapat meningkatkan kompetensi peserta dalam penguasaan bahasa Sunda, menurut Dadang, berbagai kesenian Sunda tersebut juga mengandung pesan-pesan moral yang berharga.

Dengan demikian, kebudayaan Sunda juga menanamkan budi pekerti yang baik bagi masyarakatnya. "Di dalam cerita rakyat dan pupuh itu banyak terkandung pesan moral. Makanya, ini perlu kita jaga bersama," tuturnya.

Rangkaian kegiatan Gelar Budaya tersebut akan berlangsung hingga 2 Mei nanti di areal Gedong Budaya Sabilulungan. Selain lomba-lomba, juga dipamerkan berbagai karya seni lukis buatan warga Kabupaten Bandung.

Dadang mengungkapkan, Gedong Budaya sengaja dibangun untuk memfasilitasi berbagai karya dan kreativitas dari para seniman dan budayawan di Kabupaten Bandung.

Selain untuk mengembangkan seni dan budaya Sunda, keberadaan gedung tersebut juga ditargetkan agar menarik banyak wisatawan, sehingga bisa meningkatkan pendapatan daerah.

"Selain Gedong Budaya, Science Center, dan Plaza Terbuka, di areal ini juga akan dibangun Kampung Sunda. Walaupun namanya kampung, tetapi kualitasnya kelas atas" ujarnya.

Sementara itu, rangkaian kegiatan lomba diikuti ribuan peserta dengan antusias. Pada hari pertama kemarin, berbagai lomba tersebut diikuti siswa sekolah dasar dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung.

Dalam lomba bercerita bahasa Sunda, seorang peserta dari Kecamatan Cimenyan, Sri Depi (11) menceritakan tentang sejarah tempat kelahirannya. Dalam bahasa Sunda yang fasih, dia tampak bersemangat dalam menampilkan performa terbaiknya di depan dewan juri.

Sementara sejumlah peserta lainnya juga bercerita tentang berbagai legenda dan mitos yang berkembang di Tatar Sunda, seperti Sasakala Sangkuriang. Untuk menambah kesan lokal, sebagian peserta juga memakai pakaian kebaya Sunda.

-

Arsip Blog

Recent Posts