’Ya Saman’ Pukau Warga Kota Bandung

Bandung, Jabar - Perayaan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Bandung berakhir, Minggu (25/4). Seluruh negara peserta yang mengikuti parade dan festival menampilkan pertunjukkan kesenian dan budaya masing-masing. Begitu juga Sumsel sebagai peserta pendukung acara.

Meski tampil di penghujung acara, kontingen Sumsel mendapat sambutan meriah oleh warga Bandung yang memadati Jalan Dago. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang serta Sumsel mempertontonkan tarian dan musik Ya Saman.

"Alhamdulillah, sebagai hiburan untuk masyarakat Bandung kita cukup puas. Mereka senang dengan penampilan kita," ujar Kamsul kepada Sripoku.com, usai tampil. Benar saja, Kamsul dan kawan-kawan membiuas ribuan warga Bandung untuk bergoyang.

Musikalisasi lagu Ya Saman bercorak Melayu ditambah vibrasi suara khas Kamsul, pencipta sekaligus penyanyi lagu asli Ya Saman, mendorong pinggul dan tangan warga Bandung bergerak ke kanan dan kiri, depan kemudian ke belakang.

"Sebenarnya tak ada yang berbeda dari pertunjukkan sebelumnya. Hanya mungkin massa yang larut dengan lagu dan corak musik Sumsel. Ini pertanda kalau kita kembangkan terus, bukan tidak mungkin bisa mendunia atau mendapat kesempatan tampil di acara internasional lain," ujarnya.

Sumsel mendapat dua kali kesempatan tampil di Festival On Nation (FON), garapan anak muda Bandung yang memeriahkan peringatan KAA ke-60. Sebelumnya, kontingen Sumsel tampil menyanyikan lagu Palembang Darussalam dan tari kreasi di panggung utama.

Sedangkan di panggung mini, Sumsel mengisinya dengan penampilan musik Melati Karangan yang dibawakan oleh Gema Suara. Alat musik gendang melayu, accordion dan bedug melengkapi pertunjukkan para pemain berseragam tanjak.

Selain Sumsel, daerah Kediri juga unjuk kebolehan lewat tarian Kuda Lumping. Diikuti pertunjukkan musik khas dari negara Bangladesh, Korea Selatan, India dan Belanda.

-

Arsip Blog

Recent Posts