Jakarta - Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) berkomitmen untuk mendorong seniman Betawi menjadi komponen utama jasa pariwisata di DKI Jakarta. Untuk itu, LKB mengajak semua pihak, Pemprov DKI, pelaku seni, dunia usaha, dan masyarakat luas mendukung agar bersinergi meningkatkan kualitas kesenimanannya.
Hal itu dikatakan Ketua LKB Tatang Hidayat di sela acara silaturahmi Seniman Tradisional dan Tokoh Masyarakat Betawi di Gedung Nyi Ageng Serang, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat ini ada lebih kurang 130 sanggar seni Betawi, namun baru 40 yang memiliki legalitas hukum. Kita terus mendorong agar semuanya bisa memiliki legalitas hukum, sehingga keberadaannya lebih eksis,” ujar Tatang, di Jakarta, Jumat, (10/7).
Upaya melegalisasi seluruh sanggar kesenian dan kebudayaan Betawi sangat mendesak, agar Pemprov melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bisa memberi stimulan anggaran untuk pembinaan dan pelatihan sehingga kualitas para seniman memenuhi kebutuhan pasar.
“Kalau sanggar kesenian dan kebudayaan Betawi tidak punya badan hukum, manajemen pengelolaan yang baik, administrasi yang profesional, sanggar itu tidak bisa diakui oleh Pemprov sehingga tak bisa dibantu anggarannya. Pasalnya, bantuan dana atau hibah itu harus dipertanggungjawabkan dengan baik,” kata Tatang.
Saat ini Badan Legisalasi Daerah (Balegda) DPRD DKI sedang menggodok rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang Pelestariaan dan Pengembangan Kebudayaan Betawi. “Saya optimis Raperda ini bisa diketuk palu, disahkan oleh DPRD tahun ini. Raperda ini menjadi payung hukum pemerintah daerah dalam membina, membantu pelestarian, dan pengembangana kesenian dan kebudayaan betawi, sehingga ke depan seluruh kesenian dan kebudayaan bisa jadi andalan jasa pariwisata Ibukota,” ucapnya.
Silaturahmi bertema Memperteguh Indentitas Bangsa dihadiri sejumlah pejabat pemprov dan pegiat seni seperti tokoh Betawi Effendi Yusuf, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Firmansyah Wahid, dan puluhan seniman Betawi.
Effendi Yusuf menambahkan, budaya Betawi tidak lepas dari kehidupan islami yang melekat dengan sangat erat terhadap seluruh elemen masyarakat. “Saya sangat mengapresiasi komitmen LKB dalam meningkatkan kualitas seni Betawi agar menjadi bagian utama dari seluruh kegiatan di DKI Jakarta,” katanya.
Sumber: http://poskotanews.com