Samarinda, Kaltim - Puluhan penari asal tiga Kecamatan di Kutai Timur (Kutim), memukau pengunjung Festival Kemilau Seni Budaya Kalimantan Timur (Kaltim) yang dihelat di Komplek Samarinda Convention Hall, Samarinda, Sabtu, 24 September 2016.
Mereka adalah penari binaan Lembaga Pembinaan Kebudayaan Daerah Kabupaten Kutai Timur (LPKDKKT) dari Desa Long Pejeng, Kecamatan Busang, Miau Baru, Kecamatan Konmbeng serta Long Noran dan Desa Juk Ayak dari Kecamatan Telen.
Ketua LPKDKKT Halidin Katung saat ditemui menjelaskan, keikutsertaan Kutim di ajang tahunan ini tak lain untuk memperkenalkan kekayaan budaya Kutim di tingkat regional.
Diiringi Sanggar Tari Buga Noran asal Kecamatan Telen. Sebanyak 30 personil dilibatkan pada kegiatan tersebut. Mulai dari penari, pemusik, pendamping yang mengatur kostum dan sound system serta penata rias.
Mereka menampilkan, sejumlah tarian dalam paweai budaya dan mengikuti lomba tari kreasi daerah pedalaman dan pameran expo pariwisata.
Salah satu tarian khas yang ditampilkan adalah “Exotica Borneo” dan tari “Bangen O Masau” atau tari untuk pesta panen raya.
“Momen ini sekaligus sebagai ajang promosi. Sebab didalam dan luar negeri even seperti ini kerap diikuti. Tujuannya adalah memperkenalkan dan mempromosikan budaya lokal. Salah satunya tarian khas suku dayak yang ada Kutim,” jelas Halid sapaan akrab Halidin Katung didampingi Sekretaris LPKDKKT Heldi Frianda
Selain promosi kekayaan budaya Kutim, target Festival Kemilau adalah mengangkat keluhuran nilai budaya yang berwujud dalam kesenian khas tradisional dari sejumlah Kecamatan di Kutai Timur.
Menurut Halid, dengan mengikuti berbagai even seni budaya, upaya melestarikan budaya sebagai bagian dari nilai kearifan lokal akan terus terjaga.
“Ini juga bagian dari mempertahankan tradisi. Kalau bukan kita sapa lagi?,” kata Halid, yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kutai Timur.
Sumber: http://www.kliksangatta.com