Pertahankan Keragaman Budaya Lewat Festival Keraton Nusantara 2016

Kutawaringin, Kalteng - Penyelenggaraan Festival Keraton Nusatara (FKN) X 2016 sebagai upaya mempertahankan kebhinekaan dan keragaman budaya bangsa. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dikalangan kerajaan dan kesultanan Nusantara menjadi sarana menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Perpecahan dan silang pendapat dikalangan para elit politik terus terjadi tiada henti mengakibatkan rakyat menjadi korban. Kondisi tersebut musti diselamatkan dan diharapkan pelaksanaan FKN tahun ini memberikan penyadaran bagi kita semua untuk tetap menjaga kebhinekaan dan keragaman budaya bangsa sebagai sarana mempersatu bangsa dan negara kita,” ujar Menteri Luar Kesultanan Kutawaringin Pangkalan Bun, Pangeran Muasdjidinsjah, selaku Ketua Pelaksana FKN X 2016, Senin (10/10/2016) petang di Istana Inderasari Keraton Lawang Kuning, Bukit Indera Kencana, Pangkalan Bun, Kutawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Perhelatan FKN yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali, menurut Muasdjidinsjah, menjadi sarana mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan dikalangan raja dan kesultanan diseluruh Indonesia maupun negara serumpun (Melayu). Melalui FKN pula, berbagai informasi tentang segala hal dalam mempertahankan budaya kerajaan dan kesultanan yang semakin tersisihkan dunia politik dapat dipertahankan.

Sementara Sekjen Forum Komunikasi Informasi Keraton se-Nusantara (FKIKN), GR Kanjeng Ratu Wandansari, mengatakan FKN X 2016 yang dipusatkan di Istana Kuning dan Lapangan Sampuraga, Pangkalan Bun, Kutawaringin Barat, Kalimantan Tengah diikuti 43 kerajaan dan kesultanan dari seluruh Indonesia, juga kesultanan negara serumpun dari Singapura dan Malaysia.

“Pelaksanaan FKN ke 10 tahun (2016) ini dianggap sebagai ajang membangkitkan semangat kebinekaan atau keberagaman budaya bangsa, karena dalam perhelatan ini terdapat beragam budaya dari masing-masing kerajaan atau kesultanan yang dibingkai dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tengah didera berbagai permasalahan perpolitikan,”: ujar Wandasari.

Pelaksanaan FKN X 2016 tanpa dihadiri pihak dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ataupun badan dan lembaga yang mewakili. Bahkan Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang sedianya membuka diwakili Asissten I, Ketut Widi Wirawan.

Perhelatan FKN X 2016 dimulai dengan Kirab Pasukan Kerajaan dari 43 peserta pada pukul 15.00 WIB yang dilepas langsung Sultan Kutaringin XV Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah, dari Lapangan Sampuraga. Dari Lapangan Sampuraga Kirab Pasukan Kerajaan menyusuri Jalan Sutan Syahrir, Hasanuddin dan Jalan Pangeran Antasari, untuk kemudianberakhir di Lapangan Tugu Taman Istana Kuning.

Pada FKN X 2016 Jawa Barat dipimpin Ketua Delegasi Wahyu Iskandar, membawa perwakilan dari Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Keprabonan. “Tahun ini kita melihat dan mempelajari apa-apa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan (FKN), karena tahun depan (2017) Jawa Barat yang akan menjadi tuan rumah,” ujar Wahyu Iskandar yang juga menjabat Kepala Bidang Kebudayaan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

-

Arsip Blog

Recent Posts