Ubud, Bali - Penyelenggaraan hari pertama World Culture Forum (WCF) Senin 10 Oktober 2016, digelar Cultural Visit ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) yang berlokasi di Jalan Tegal Bingin, Ubud, Bali.
Dalam rangkaian Cultural Visit di RTWSD, disajikan pertunjukan seni yang berasal dari beragam daerah di Indonesia seperti Papua dan Bali. Para peserta WCF pun dibuat terpesona dengan kekayaan seni budaya Indonesia. RTWSD dianggap mewakili seluruh keragaman budaya dan kesenian Indonesia.
Pimpinan RTWSD, Julian Qemal Pasya mengatakan, melalui WCF 2016, Indonesia bisa lebih memperkenalkan kekayaan budaya.
"Dengan adanya WCF 2016 ini untuk memperkenalkan budaya kita. Jadi, di Indonesia apa saja budayanya, ini lo yang kita perkenalkan kepada mereka," kata Qemal Senin malam, 10 Oktober 2016.
Tak hanya topeng dan wayang Indonesia, RTWSD pun menampikan koleksi dari berbagai penjuru dunia seperti Jepang, Eropa, dan Rusia.
"Koleksi pribadi lebih dari 5.500 wayang, mereka adalah wayang golek, kilit, dan suket. Sebagian besar (wayang) dari Indonesia tapi ada juga dari negara lain Jepang, Rusia, dan juga dari tanah Eropa. Tapi dari semua itu budaya kita lebih tinggi dari semua, lebih dari negara-negara lain," papar dia.
"Dari 5.500 wayang itu, ada lagi topeng, topeng dari wayang itu sendiri. Ada juga topeng-topeng dari daerah-daerah kayak Papua, Sumatera, Bali. Ini bukan tentang wayang saja tapi bagaimana orang-orang terdahulu menerjemahkan," sambung dia.
Kunjungan ke Rumah Topeng dan Wayang Setia Dharma (RTWSD) di Bali (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)
Qemal menuturkan, RTWSD mulai berdiri sejak 1995. Tempat itu dibangun pengusaha Hadi Sunyoto yang peduli kesenian dan kebudayaan.
"Koleksi kita sejak tahun 1995, kita mulai mencari dari pinggir Indonesia, Asia, hampir seluruh dunia. Yang tertua ada, mungkin sampai 500 tahun usianya. Itu biasanya didapat dari makam, semacam topeng tembaga. Ada lagi yang dari kayu, dari Sulawesi dan Kalimantan, dan itu punya nilai magis tinggi," beber Qemal.
Ia menuturkan, RTWSD merupakan magnet bagi para pecinta seni di Ubud, Bali dan sekitarnya. Para seniman pun sering mengadakan acara di tempat tersebut.
"Semangat dari teman-teman budayawan mengangkat kita akhirnya menjadikan kita besar. Area di sini adalah untuk koleksi, ada 10 galeri disini, luasnya 1,4 hektare," kata Qemal.
Galeri tersebut pun memamerkan beragam kebudayaan. Tak hanya wayang, topeng, tapi juga barong. Koleksinya pun beragam. Beberapa di antaranya adalah barong Bali, Jawa, hingga Tiongkok. Selain menyaksikan ragam topeng dan barong, para peserta WCF mempelajari kebudayaan serta menikmati pertunjukan seni musik dan tari.
Sumber: http://news.liputan6.com