Tanjungpinang, Kepri - Hulu Balang Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepri bertekad untuk menjadikan Provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. Berangkat dari keinginan tersebut, Hulu Balang LAM Kepri mulai menyusun strategis dengan memperkuat basis sampai ketingkat daerah.
“Tekad kita adalah untuk menjadikan Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu. Makanya perlu peran strategis Hulu Balang LAM sampai ke Rukun Tetangga (RT) di setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepri,” ujar Ketua LAM Kepri, Abdul Razak dalam sambutannya pada rapat kerja Hulu Balang LAM Kepri di Aula Asrama Haji, Tanjungpinang, Sabtu (1/10) lalu.
Menurut Abdul Razak, musyawarah kerja dan seminar yang digelar hulubalang LAM Kepri ini membahas peraturan organisasi, program kerja pengurus 2016-2021 dan membangun konsolidasi pembentukan hulubalang LAM kabupaten/kota se-Kepri.
“Semoga muyawarah kerja dan seminar ini menghasilkan nilai yang bisa berkontribusi bagi pembangunan Kepri,” papar Abdul Razak.
Pada kegiatan yang disejalankan dengan seminar sehari dengan tema ‘Penguatan Peran Hulubalang LAM Kepri Mewujudkan Marwah Provinsi Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu, dihadiri langsung oleh Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dan Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah.
Gubernur Kepri, Nurdin Basirun dalam sambutannya mengatakan, Hulu Balang LAM memiliki peran strategis sebagai penegak marwah. Atas dasar itu, Nurdin berharap agar apa yang dihasilkan dalam musyawarah kerja dan seminar itu bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah di Kepri.
“Untuk menjaga marwah daerah, perlu kerja keras bersama. Tetapi kita apresiasi, LAM sudah membangun kekuatan sampai ke tingkat RT,” ujar Nurdin dalam sambutannya.
Mantan Bupati Karimun tersebut mengakui bahwa pemerintah daerah tidak mampu berbuat apa-apa tanpa peran seluruh elemen masyarakat termasuk LAM di Kepri. Karena itu, pemerintah berharap selalu bisa bersilaturahmi dan bekerja sama dengan LAM dalam membangun provinsi Kepri.
“Jangan karena defisit, kita tidak bisa berbuat banyak. Kebersamaan dan silaturahmi ini menjadi modal besar untuk membangun kepri,” ajak Nurdin.
Gubernur Kepri itu berulang kali menegaskan bahwa marwah itu tidak bisa dilihat dalam peta. Marwah hanya bisa dijaga melalui pemikiran, sikap, langkah dan kebijakan dalam kehidupan sehari-hari.
“Marwah ini tidak hanya slogan tetapi harus terus diperjuangkan. Mari kita cetak intelektual dari Melayu dan kita transferkan ilmu kepada anak-anak kita,” ajak Nurdin lagi.
Dukungan LAM di Kepri terhadap pemerintah daerah juga diharapkan Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah. Pada kesempatan itu, Lis meminta LAM untuk tetap bersinergi dengan pemerintah daerah setempat. LAM juga diminta untuk terus memfasilitasi semua adat dan budaya yang ada di Kepri.
“Lembaga itu harus membantu pemerintah daerah dalam memberdayakan dan melestarikan adat isti adat dalam perkembangan daerah. LAM harus menjadi media pemersatu di Kepri,” ujar Lis.
Sumber: http://batampos.co.id