Pontianak, Kalbar - Forum Mahasiswa Simpang Hilir (Formasi) Kabupaten Kayong Utara menggelar Seminar Budaya, di Aula Rumah Dinas Wali Kota Pontianak, 21 Januari mendatang.
Ketua Terilih Formasi yang baru, Fathan Al Muharrami, mengatakan seminar ini mengambil tema Dedikasi Nyata Mahasiswa dalam Upaya Melestarikan Adat Budaya Guna Menghadapi Dampak Negatif Modernisasi.
Fathan menyebut kegiatan ini merupakan acara puncak dari rangkaian Musyawarah Besar Formasi ke-2.
"Dalam kondisi saat ini, mahasiswa daerah harus bergerak melakukan upaya-upaya pelestarian adat budaya, yang hari ini sudah mulai tergerus perkembangam zaman," kata Fathan kepada Tribunpontiaak.co.id melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/1/2017).
Ia berharap, mudah-mudahan melalui seminar ini dapat menggugah semangat mahasiswa daerah Kayong Utara untuk melestarikan adat dan budayanya.
Ketua Panitia Seminar Budaya, Bayu Muharri, mengundang seluruh mahasiswa Kayong Utara untuk hadir dan mendaftarkan diri di panitia pelaksana.
"Insya Allah jika tidak berhalangan, Bapak Bupati Kabupaten Kayong Utara, H Hildi Hamid, akan membuka secara resmi kegiatan ini, sekaligus memberikan materi seminar," ujarnya.
Bayu mengatakan pemateri lainnya adalah Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar
Prof Dr Chairil Effendi, Anggota DPR asal Kalbar dari Nasdem, Syarif Abdullah Alkadrie, dan Wali Kota Pontianak, Sutarmidji.
"Figur-figur tersebut merupakan tokoh yang selama ini memiliki gerakan nyata dalam upaya melestarikan adat dan budaya," tegas Bayu.
Ia juga menuturkan, Formasi telah mengundang seluruh kepala desa se-Simpang Hilir, Kayong Utara, anggota DPRD, tokoh tokoh masyarakat Kayong Utara yang ada di Pontianak, dan para ketua organisasi mahasiswa daerah se-Kalimantan Barat.
"Dalam seminar ini pula akan menampilkan kesenian-kesenian budaya Melayu seperti Hadrah, Pencak Silat, Syair Gulung, Tarian Melayu, Musik Melayu, Parodi Bengkel Seni Fisipol, dan komedian Pontianak, Kamil Onte dan Dedi Bandalam," papar Bayu.
Sumber: http://pontianak.tribunnews.com