Kubu Raya Gelar Seni Budaya Multietnis

Sungai Raya, Kalbar – Sedikitnya 250 guru-guru TK, PAUD, SD, dan sanggar-sanggar di KKR berkumpul di Aula Akademi Bidan (Akbid) KKR, Selasa (6/3). Kedatangan mereka bukan untuk menerima mata kuliah kesehatan, tapi untuk mendapatkan pelatihan seni sekaligus pagelaran seni budaya daerah 2013.

Kegiatan yang digelar Dewan Kesenian Kubu Raya bersama Pemkab Kubu Raya diyakini sangat penting. Pasalnya budaya menjadi salah satu perekat kebersamaan. “Kita coba terus mempererat dan membangkitkan budaya di Kubu Raya. Makanya kita menampilkan budaya Melayu, Cina, Dayak, Bugis, Banjar, Jawa, dan lainnya,” kata Kabid Kebudayaan Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kubu Raya Busri Ismail pada Rakyat Kalbar, Selasa (6/3).

Dikatakan Busri, semakin hari budaya di KKR semakin banyak dan tidak luntur. Bahkan tidak sedikit budaya masyarakat Kubu Raya yang masih bersifat lokal dan tidak terpublikasi media massa.

“Padahal jika semua budaya lokal kita terpublikasikan, tentu akan semakin banyak potensi-potensi budaya yang bermunculan. Sehingga bisa dijual menjadi industri seni yang menguntungkan bagi daerah,” paparnya.

Busri Ismail yang juga Ketua Umum Dewan Kesenian Kubu Raya mengungkapkan, pagelaran seni budaya bertujuan untuk membangkitkan dan memberikan pengetahuan seni pada masyarakat. Di luar dari kegiatan ini untuk menyelaraskan program Pemerintah Kubu Raya.

“Kita harapkan setelah kegiatan ini, tentunya ada follow up ke depannya, di mana peserta yang ikut harus dapat menumbuhkembangkan budaya dan seni Kubu Raya. Selain itu, peserta dicetak untuk menjadi manajer seni dan budaya,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Busri, pemerintah sudah cukup memberikan anggaran terhadap perkembangan budaya. Kendati jumlah dana yang digelontorkan tidak terlalu banyak, namun pemerintah sudah memberikan motivasi mereka.

“Sehingga dengan begitu, kita masih mampu bersaing dengan daerah-daerah lain. Terbukti dua tahun yang lalu kita menjuarai Festival Budaya Khatulistiwa Kalbar dan juara umum nasional di tari dan budaya daerah,” yakinnya.

Sementara itu, ditambahkan Amat, salah satu peserta dari guru SDN 7 Sungai Raya, pagelaran seni budaya harus diadakan tiap tahunnya agar kebudayaan Kubu Raya dapat terus menyatu. “Dengan begini, mustahil rasanya ada perpecahan antara budaya,” ujarnya.

Lebih lanjut, sejauh ini kan memang menurutnya adanya perpecahan suku, agama, budaya diakibatkan karena kurang komunikasi maupun perkumpulan-perkumpulan sesama pelaku budaya. Sehingga ada kelompok-kelompok tertentu menganggap budayanya lebih baik dari yang lain.

“Ini yang perlu dihindarkan, karena Kalbar ini kan beragam budaya dan sukunya, untuk itu pemerintah harus selalu mengakomodasi seluruh budaya yang ada,” harapnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts