Yogyakarta - Hampir seluruh hotel di Yogyakarta baik dari kelas melati hingga berbintang saat ini telah penuh diserbu wisatawan domestik maupun mancanegara. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) DIY Istijab Danunagoro mengatakan, tingkat hunian di Yogyakarta saat ini telah mencapai lebih dari 80 persen.
"Dari 120 hotel di DIY hampir semuanya penuh dan tingkat huniannya di atas 80 persen," kata Istijab di kantornya, Senin (29/6/2009).
Istijab menambahkan pada musim liburan kali ini diakuinya Yogyakarta telah ramai didatangi wisatawan terutama pelajar-siswa yang tengah berlibur usai pengumuman kelulusan. Hal ini jauh berbeda dibandingkan kondisi di bulan Januari-April lalu yang relatif lebih sepi akibat krisis global.
"Krisis global kemarin memang membuat kita tiarap. Tapi ini sudah membaik meski ada isu flu babi segala macam," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa untuk wisman kebanyakan yang berlibur di Yogyakarta berasal dari Belanda dan Malaysia. Bahkan diperkirakan ada kenaikan sekitar 15 persen wisman yang datang ke Yogyakarta. Hal ini salah satunya disebabkan masih dibukanya rute penerbangan langsung Yogyakarta-Kuala Lumpur oleh dua maskapai yakni Malaysia Airlines serta Air Asia.
Daya tarik kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, kata Istijab, selain ingin menikmati keindahan wisata alam, seni kerajinan, budaya juga kuliner yang banyak disajikan seperti gudeg. (Satria Nugraha/Trijaya/mbs)
Sumber: http://news.okezone.com
"Dari 120 hotel di DIY hampir semuanya penuh dan tingkat huniannya di atas 80 persen," kata Istijab di kantornya, Senin (29/6/2009).
Istijab menambahkan pada musim liburan kali ini diakuinya Yogyakarta telah ramai didatangi wisatawan terutama pelajar-siswa yang tengah berlibur usai pengumuman kelulusan. Hal ini jauh berbeda dibandingkan kondisi di bulan Januari-April lalu yang relatif lebih sepi akibat krisis global.
"Krisis global kemarin memang membuat kita tiarap. Tapi ini sudah membaik meski ada isu flu babi segala macam," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa untuk wisman kebanyakan yang berlibur di Yogyakarta berasal dari Belanda dan Malaysia. Bahkan diperkirakan ada kenaikan sekitar 15 persen wisman yang datang ke Yogyakarta. Hal ini salah satunya disebabkan masih dibukanya rute penerbangan langsung Yogyakarta-Kuala Lumpur oleh dua maskapai yakni Malaysia Airlines serta Air Asia.
Daya tarik kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, kata Istijab, selain ingin menikmati keindahan wisata alam, seni kerajinan, budaya juga kuliner yang banyak disajikan seperti gudeg. (Satria Nugraha/Trijaya/mbs)
Sumber: http://news.okezone.com